Skip to main content

The Mortal Instruments #1 City of Bones

Judul : The Mortal Instruments (#1)- City Of Bones
Author : Cassandra Clare
Cetakan I : Februari 2010
Publisher : Ufuk Press


Apakah kamu menyukai kisah fantasi yang sesungguhnya? Buku yang mengajak kita terburu-buru untuk membacanya agar segera tahu kejutan apalagi yang akan ditawarkan di halaman berikutnya? Ya, maka City of Bones adalah buku pemandu imajinasimu dengan tepat.

City of Bones merupakan buku pertama dari trilogi The Mortal Instruments. Buku ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Clary, remaja biasa yang dibesarkan di New York namun tiba-tiba memiliki pengalaman fantasi yang hebat. Selama hampir 16 tahun hidupnya, Clary hanya dekat dengan 3 orang, Ibunya _Jocelyn, teman ibunya yang ia anggap sebagai pamannya_Luke, dan sahabatnya Simon.

Kisah ini berawal dari ketertarikan visual Clary pada seorang remaja berambut biru elektrik di sebuah klub, Pandemonium yang membawanya bertemu dengan Jace, Elizabeth dan Alec_tiga remaja dari kaum Nephilim_pemburu bayangan. Kenyataan bahwa Clary bisa melihat mereka, membuat ketiga remaja tersebut terkejut. Awalnya Clary tidak menyadari kalau hanya ia yang bisa melihat mereka, sampai Simon menemukan Clary sendirian di gudang kosong, dan tidak melihat Nephilim itu bersama mereka.

Sejak saat itu hidup Clary berubah, serangkaian peristiwa mengerikan terjadi,ibunya menghilang, serangan makhluk bawah tanah di rumahnya sendiri, dan Luke yang tidak mau mengurusinya lagi. Dengan bantuan Jace, Clary segera menyadari apa yang selama ini ia tidak bisa lihat, Madam Dorothea-seorang peramal yang hidup satu apartemen dengannya ternyata telah berkomplot dengan Ibunya menyembunyikan rahasia terbesar dunia bawah tanah.

Jace membawa Clary ke Institut- tempat dimana Jace tinggal selama ini, menemukan fakta bahwa ternyata Clary bukanlah manusia fana biasa, dia juga seorang pemburu bayangan seperti Jace.
Petualangan demi petualangan, tanpa terasa akan membawa kita ke dunia fantasi yang indah dimana suatu negeri khayalan dibangun secara detail oleh deskripsi Cassandra Clare.

Judul City of Bones sendiri, saya kira diambil dari salah satu pengalaman Jace dan Clary yang mengharuskan mereka datang ke Kota Tulang tempat Para Saudara Hening tinggal. Para Saudara Hening adalah kaum yang sama seperti Jace, namun mereka memperkuat pikiran mereka dengan rune-rune yang paling kuat sehingga rune itu membungkus dan mengocok-ngocok bentuk tubuh mereka. Mereka termasuk pemburu Iblis yang paling ditakuti. Para Saudara Hening harus membuka segel yang telah dipasang Jocelyn pada Clary untuk membuka rahasia mengenai masa lalu Clary dengan cara memasuki pikiran Clary. Sosok Para Saudara Hening ini agak membuatku teringat pada Sosok Dementor yang ada pada kisah Harry potter.
Kisah ini juga menawarkan kisah romansa yang pada awalnya kukira akan seperti dugaan saya. Jace dan Clary akan jatuh cinta satu sama lain, dan Simon akan mengalami patah hati. Namun ternyata saya salah besar, Jace dan Clary memang jatuh cinta, dan Simon memang patah hati, namun kejutan selanjutnya akan membuat kita sedikit terperangah dan mungkin tidak terima seperti aku. Dari sini aku bisa melihat betapa Cassandra Clare sangat cerdas dalam mempermainkan emosi pembacanya.

City of Bones adalah salah satu dari novel fantasi terbaik yang pernah saya baca. Menurut saya, buku ini merupakan gabungan antara Twilight, Golden Compass, dan The Chronicles of Narnia. Terus terang aku sedikit menyesal membeli cetakan pertama buku ini, karena ketika saya selesai membacanya saya jadi tidak sabar untuk menanti buku kedua terbit.

Comments

Popular posts from this blog

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalami pe

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published