Skip to main content

Harry potter and the order of Phoenix




Harry Potter and the Order of Phoenix (2004)
Writer : JK Rowling




Am I the only one people who cried when reading this book?

Ya, Buku kelima dari serial Harry Potter ini buku seri Harry Potter pertama yang membuatku menangis karena membaca endingnya.

Harry Potter and the Order of the Phoenix ini menceritakan tahun kelima Harry Potter di sekolah sihir Hogwarts.
Setelah kebangkitan Kau-tahu-siapa di buku keempat dan menewaskan Cedric Diggory, Harry Potter masih harus melewatkan liburan musim panasnya di rumah Paman dan bibinya di Pivet Drive no.4. Anehnya, selama liburan itu Harry Potter juga terisolasi dari dunia sihir dan harus mengais-ngais berita dari siaran berita muggle yang siapa tahu berhubungan dengan dunia sihir. Keadaan terisolasi ini membuat Harry menjadi marah dan kesal mengingat dialah orang pertama yang mengetahui kebangkitan Kau-Tahu-Siapa.
Namun, di saat Harry sedang marah kepada paman dan bibinya, tanpa disangka Harry diserang oleh Dementor di Little Whinging dan hal ini membuat Harry harus merapalkan mantra Patronus untuk mengusir mereka menyerang Dudley yang kebetulan ada di sana. Karena melakukan sihir di hadapan muggle, Harry Potter terancam dikeluarkan dari Hogwarts dan disidang di Kementrian Sihir.
Tak lama setelah itu, Harry Potter dijemput dan dibawa ke rumah keluarga Black di Grimauld yang tertanya merupakan markas besar Orde. Orde adalah perkumpulan penyihir yang membentuk diri mereka melawan sihir hitam dan Kau-Tahu-Siapa dengan diketuai oleh Dumbledore-sang kepala sekolah Hogwarts. Namun meskipun berada di sana, Harry tidak mendapatkan sepeserpun informasi tentang apa rencana Orde untuk melawan Kau-Tahu-Siapa.
Di buku kelima ini, diceritakan bagaimana masa transisi Harry dari seorang anak dan menghadapi peburtas. Dia menjadi sering marah, dan mulai dekat dengan seeker Revenclaw-Cho Chang. Hampir sebagian besar Buku menceritakan bagaimana Harry iri karena dirinya tidak menjadi Prefek melainkan Ron dan Hermione, Dicabutnya izin Harry untuk bermain Quidditch, Dumbledore yang sepanjang tahun menghindarinya dan tidak mau menatap matanya, selain itu dia juga banyak sekali diperingatkan untuk tidak bertindak gegabah yang membuatnya merasa diperlakukan seperti anak kecil sementara dia-lah yang selama 4 tahun terakhir berhasil lolos dari kematian yang diakibatkan oleh Kau-Tahu-Siapa. IMHO, JK Rowling berhasil membangun masa transisi Harry dengan baik karena aku_sebagai pembaca juga sebal sekali dengan sikap sok pahlawan dan penting Harry :).
Meskipun Harry dan Dumbledore telah memperingatkan masyarakat sihir tentang kembalinya Voldemort. namun sikap kementrian sebaliknya. Melalui harian mereka Daily Prophet, Kementrian menyudutkan Harry sebagai anak yang suka cari perhatian, dan mencopot jabatan-jabatan penting Dumbledore. Kementrian ketakutan jika Dumbledore tengah mengumpulkan pasukan untuk menjatuhkan menteri sihir Cornelius Fudge sehingga mereka mulai membatasi kewenangan Dumbledore dengan menmpatkan Inkuisitor Agung-Dolores Umbridge. Oh ya, she's so mean!!! I hate her both on movie and book! Dolores Umbridge bertindak sebagai Guru pertahanan Ilmu Hitam yang sama sekali tidak mengajarkan praktek untuk bertahan ilmu hitam, namun hanya teori yang membosankan. Karena itu, Harry, Hermione dan Ron membentuk perkumpulan pelajar untuk belajar bertahan dari ilmu hitam bersama di kamar kebutuhan yang dinamakan LD (Laskar Dumbledore).
Hampir selama sepanjang tahun, Harry mengalami mimpi buruk mengenai Kau-Tahu-Siapa, Seperti yang telah diceritakan dalam buku sebelumnya, HArry memiliki koneksi dengan Kau-Tahu-Siapa melalui tanda bekas luka di dahinya. Bekas luka itu akan terasa sakit jika Voldemort berada di dekatnya atau mengalami emosi yang berlebihan. Di suatu malam, di tengah tidurnya Harry mendapat penglihatan kalau Mr. Weasley-ayah Ron diserang oleh Kau-Tahu-Siapa yang berada di dalam tubuh ular di kementrian sihir. Karena mendapatkan penglihatan ini, Harry dnegan cepat menghubungi anggota orde dan mereka berhasil menyelematkan Mr. Weasley tepat pada waktunya. Namun ternyata, karena hal ini juga Voldemort sadar bahwa Harry bisa 'melihat'nya dan ternyata berlaku hal yang sebaliknya juga. Karena hal itu, Harry diminta oleh Snape (atas suruhan Dumbledore) untuk belajar Occlumency untuk menghalangi Voldemort menyelami pikiran Harry. Namun, ternyata hal ini tidak berhasil karena Harry berhasil membuat marah Snape dan membuatnya menghentikan pelajarannya.
Klimaks dari tahun kelima Harry adalah ketika Harry mendapatkan 'penglihatan' bahwa Voldemort sedang menawan Sirius- wali Harry dan menyiksanya. Karena penglihatan itu, Harry dengan cepat berusaha menyelematkan Sirius dan pergi ke kementrian sihir departemen misteri dibantu oleh anggota LD yang lain. Namun ternyata, aksi heroik Harry membawa penyesalan yang begitu mendalam untuk Harry.
Di buku kelima ini, akan banyak dikuak mengenai rahasia antara Harry dan Pangeran Kegelapan-Voldemort. Mengapa HArry harus diadopsi oleh muggle biasa, kenapa Voldemort sangat bernafsu ingin membunuhnya, bagaimana perasaan Sirius terhadap Harry, dan betapa sayangnya Dumbledore kepada HArry yang turut menyebabkan kesalahan besar yang terjadi di tahun kelima Harry. Oh ya, disini juga diceriitakan silsilah keluarga Black yang ternyata antara Sirius dengan Narcissa (istri Lucius Malfoy) adalah sepupu.
Overall, meskipun seri ini sangat kubenci karena endingnya, namun sekali lagi JK ROwling berhasil membuat dunia imaginasi yang sangat detail dan menawan. Oh, trust me in my age, I still believe that Hogwarts is exist :)



PS: dalam buku ini banyak diceritakan tentang masa remaja James, Lupin, Sirius, dan Snape. I really wish JK rOwling make a prequel about them! I really love the friendship between James and Sirius. An enternity Friendship :)



- Posted using BlogPress from my iPhone

Comments

Popular posts from this blog

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalami pe

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published