Skip to main content

Fan Girl by Rainbow Rowell

Cover Fan Girl


Fangirl
Author : Rainbow Rowell
Year     : 2013
Bahasa : Inggris
Halaman : 433
***
A coming-of-age tale of fanfiction, family, and first love.
Cath is a Simon Snow fan.

Okay, the whole world is a Simon Snow fan.... But for Cath, being a fan is her life—and she's really good at it. She and her twin, Wren, ensconced themselves in the Simon Snow series when they were just kids; it's what got them through their mother leaving.

Reading. Rereading. Hanging out in Simon Snow forums, writing Simon Snow fanfiction, dressing up like the characters for every movie premiere.

Cath's sister has mostly grown away from fandom, but Cath can't let go. She doesn't want to.

Now that they're going to college, Wren has told Cath she doesn't want to be roommates. Cath is on her own, completely outside of her comfort zone. She's got a surly roommate with a charming, always-around boyfriend; a fiction-writing professor who thinks fanfiction is the end of the civilized world; a handsome classmate who only wants to talk about words...and she can't stop worrying about her dad, who's loving and fragile and has never really been alone.

For Cath, the question is: Can she do this? Can she make it without Wren holding her hand? Is she ready to start living her own life? And does she even want to move on if it means leaving Simon Snow behind?

 ***
"I miss you."
"That's stupid," she said. "I saw you this morning."
"It's not the time," Levi said, and she could hear that he was smiling." It's the distance."


Well, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku membaca buku dengan tema lovey-dovey yang sangat kuat seperti Fan Girl, jadi saat aku membaca Fan Girl akhirnya aku tersadar betapa aku sangat merindukan 'tenggelam' dalam dunia firstlove sekali lagi (mungkin ini alasan mengapa aku tidak bisa menulis cerita romantis akhir-akhir ini).

Karena kepopulerannya, Fan Girl- pun sepertinya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Namun karena aku tidak terlalu nyaman membaca novel terjemahan, saya memilih Fan Girl masih dalam bahasa inggris. Bagi yang ingin belajar bahasa inggris tanpa perlu pusing, saya menyarankan untuk membaca Fan Girl dengan bahasa inggrisnya yang relatif lebih mudah.

Seperti yang telah sedikit dijelaskan di dalam blurbs, Fan Girl ditokohi oleh seorang gadis berusia 18 tahun yang baru saja memasuki dunia kuliah di Lincoln, Cather atau Cath. Cath terlahir kembar bersama saudarinya, Wren. Keduanya memiliki wajah yang identik namun tidak kepribadiannya. Cath lebih reserved, overcontrolling dan social anxiety. Sementara Wren lebih outgoing, ceria dan easy going. Mereka bersahabat sejak kecil dan terbiasa selalu berdua namun saat akhirnya mereka akan memasuki dunia kuliah, Wren mengusulkan mereka untuk berpisah-bukan berpisah universitas melainkan berpisah dorm-room.

Akhirnya, Cath memulai kehidupan kuliahnya sendiri, berpisah dari saudara kembarnya dan memulai petualangannya sendiri. Cath mendapat teman sekamar Reagan yang merupakan gadis eksentrik, straight to the point, cuek dan independen. Cath juga harus bertemu Levi, pemuda yang menjadi 'satelit' dari planet Reagan dan selalu berada di kamar Reagan.

Di balik kepribadiannya yang introvert dan reserved, Cath memiliki alter-egonya sebagai penulis fan-fiction- Magicath. Dia rajin menulis fan-fiction dari cerita Simon Snow (which later i know that it is just fictional character in Fan girl) dan tulisannya dalam Carry On, Simon dibaca ribuan kali hingga beberapa fans-nya menganggap bahwa versi Cath lebih favorit daripada versi asli Gemma T Leslie (penulis Simon Snow atau disingkat GTL).

Di awal-awal hari perkuliahannya, Cath yang tidak menyukai perubahan memilih untuk tidak membuka diri, bergaul bahkan lebih memilih protein bar di kamarnya daripada turun ke dining hall. Hal tersebut akhirnya membuat Reagan yang awalnya tidak peduli dan hampir tidak pernah berbicara dengannya, kesal. Levi yang memberi tahu Reagan bahwa Cath sepertinya memiliki eating disorder.

Kejadian itu, membuat Cath dan Reagan mulai bersahabat dengan aneh. Mereka makan di dining hall sambil terus mengomentari tiap orang yang datang di dining hall. Hal itu cukup menghibur Cath karena di sisi lain, Wren tiba-tiba telah berubah. Dia jadi hobi mabuk-mabukan, berpesta dan terlihat menikmati masa mudanya.

Di sisi lain, Levi juga turut menemani Cath dengan caranya sendiri bahkan saat Reagan tidak ada di kamar. Dia mau menjemput Cath saat dia pulang malam-malam setelah Cath mengerjakan tugas kelompok dengan Nick-dreamy librarian di perpustakaan.

Konflik berlanjut dari sana, saat Cath harus membuka dirinya kepada Levi, bagaimana ia dimanfaatkan oleh Nick, dan profesor creative writing yang menganggap fan fiction adalah plagiarism. Selain itu, masalah keluarga yang kembali menghantui- ayahnya yang kesepian ditinggalkan si kembar, Ibunya yang telah lama hilang dan Wren yang semakin lama semakin menjauh.

Overall, konflik yang dimunculkan masih relevan dengan kehidupan anak usia 18 tahun. Pesona Levi juga digambarkan perfect-tampan dengan mata biru, blonde, tinggi, attitude yang ramah dan helpful, murah senyum dan menyukai Cath apa-adanya. Way too perfect namun aku yakin kepribadian Levi-lah magnet utama novel ini.

Kepribadian Cath yang reserved terkadang membuatku frustasi. Aku tahu dia memiliki social-anxiety namun ketika dia hampir memutuskan untuk berhenti kuliah-menjadi unbearable buatku. Mungkin itulah yang coba diracik dari tangan Rainbow Rowell tokoh protagonist yang menyebalkan ditemukan dengan pemuda yang sempurna. Seems so not realistic right?

Bukan berarti Cath tidak memiliki kepribadian yang bagus. Dia sangat peduli dengan Wren dan ayahnya hingga cenderung overprotective. 

So far, Fan Girl memang sangat sesuai dengan genre-nya yang 'pastel'. Membaca bukunya langsung membuat perut berbunga-bunga dan mengingat kembali jaman cinta monyet. Namun karena aku tidak terlalu into pada fan fiction, hampir seluruh cerita tentang simon snow, aku skip dan ujungnya aku tidak bisa menilai apakah kehidupan seorang fan-fic sesuai dengan deskripsi Rowell.

Aku memberi  3 stars out of five stars untuk fan fiction :)
a very great refreshment!


Comments

Popular posts from this blog

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalami pe

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h