Judul : The Monstrous Beauty
Penulis : Elizabeth Fama
Tahun terbit : 2012
Bahasa : English
Jumlah Halaman : 294 ( Hard cover)
Kalo kalian sudah mulai membaca di tahun 90'an pasti setidaknya sekali pernah terseret derasnya kedatangan Fear Street di perpustakaan-perpustakaan di sekitar rumah. Yup, Fear Street adalah buku ringan, tidak terlalu menyeramkan namun selalu berhasil membuat kita betah membalik tiap halaman hingga selesai. Membacanya, selalu membuat otak kita berteka-teki dan ketika pikiran kita sesuai dengan ending, we always know we are just awesome.
Yup, membaca Monstrous Beauty seolah memaksaku kembali ke waktu singkat membaca Fear Street. Bit Scary, little lust, full of love but just darker.
Pertama kali mendapat referensi Monstrous Beauty adalah saat blogwalking ke blog orang yang aku juga lupa alamatnya. Dia menobatkan buku ini adalah salah satu buku terbaik yang pernah ia baca sepanjang tahun 2014. Tempting, right? She is a bookworm as additional information.
Well, apakah demikian?
Monstrous Beauty menceritakan tentang seorang-atau seekor makhluk laut yang berbentuk putri duyung, Syrenka. Syrenka sendiri berasal dari bahasa polandia yang berarti putri duyung dan simbol kota Warsaw, Polandia.
Syrenka-jatuh cinta kepada pemuda atau manusia - too often, dan sayangnya setiap kali ia jatuh cinta tidak sadar membuat manusia yang ia cintai terluka. Too often, she innocently killed her victims under the sea. Tidak terkecuali seorang pemuda sebatang kara, Ezra yang jatuh cinta seketika saat melihat kecantikan Syrenka.
Beberapa tahun kemudian-lebih dari 1 abad, tumbuh seorang gadis yang bernama Hester. Hester tinggal di pinggir pantai, dan terluka karena mengetahui bahwa setiap wanita dalam keluarganya akan meninggal sesudah melahirkan anak pertama mereka-tanpa ada penjelasan medis lebih lanjut. Hester tahu bahwa satu-satunya cara ia menjauh dari kematian adalah dengan tidak jatuh cinta, dan hidup selibat.
Namun ia secara tidak sengaja bertemu pemuda tampan dan sopan di goa dekat pantai. Pemuda itu-lah yang membuat Hester harus mematahkan janji pada dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta. Pemuda itu bernama Ezra.
Antara mengingkari perasaannya yang terlalu kuat, Hester mencoba membongkar kembali sejarah keluarganya yang terkubur di dalam sejarah kota. Lagipula, Ezra mungkin mengetahui cara untuk memecahkan kutukan yang terus menurun di keluarga Hester.
Legenda, fiksi, dan spiritual serta cinta telah diracik dengan apik oleh Elizabeth Fama menjadi cerita yang dark and darker. Meskipun pada awalnya, aku agak resist dalam membaca halaman awal karena menduga akan menemukan cheesy-cheap-love story di sana, namun saat berada di tengah-tengah aku tidak bisa berhenti membaca sampai larut malam. In fact, aku menyelesaikan buku ini dalam 2 hari yang mana rekor bagiku dalam beberapa tahun terakhir.
Overall, buku ini langsung membuatku ingin membaca Fear Street lagi karena perasaan 'gelap' yang terus tertinggal dalam benakku. There is no heartbreaking story, or sob-eyes involved, tapi buku ini telah membuktikan bahwa cerita seram tidak harus membuat pembacanya menjerit ketakutan atau kesulitan tidur. Cukup membawa ambience 'dark' ke dalam buku, dan kemudian biarkan pembaca berhalusinasi berhari-hari memikirkan bahwa mungkin di laut lepas sana, seorang putri duyung sedang menggoda nelayan untuk makan malam nya.
Nice work anyway, Miss Fama!
Penulis : Elizabeth Fama
Tahun terbit : 2012
Bahasa : English
Jumlah Halaman : 294 ( Hard cover)
***
Fierce, seductive mermaid Syrenka falls in love with Ezra, a young
naturalist. When she abandons her life underwater for a chance at
happiness on land, she is unaware that this decision comes with horrific
and deadly consequences. Almost one hundred forty years later,
seventeen-year-old Hester meets a mysterious stranger named Ezra and
feels overwhelmingly, inexplicably drawn to him. For generations, love
has resulted in death for the women in her family. Is it an undiagnosed
genetic defect . . . or a curse? With Ezra’s help, Hester investigates
her family’s strange, sad history. The answers she seeks are waiting in
the graveyard, the crypt, and at the bottom of the ocean - but powerful
forces will do anything to keep her from uncovering her connection to
Syrenka and to the tragedy of so long ago.
***
Kalo kalian sudah mulai membaca di tahun 90'an pasti setidaknya sekali pernah terseret derasnya kedatangan Fear Street di perpustakaan-perpustakaan di sekitar rumah. Yup, Fear Street adalah buku ringan, tidak terlalu menyeramkan namun selalu berhasil membuat kita betah membalik tiap halaman hingga selesai. Membacanya, selalu membuat otak kita berteka-teki dan ketika pikiran kita sesuai dengan ending, we always know we are just awesome.
Yup, membaca Monstrous Beauty seolah memaksaku kembali ke waktu singkat membaca Fear Street. Bit Scary, little lust, full of love but just darker.
Pertama kali mendapat referensi Monstrous Beauty adalah saat blogwalking ke blog orang yang aku juga lupa alamatnya. Dia menobatkan buku ini adalah salah satu buku terbaik yang pernah ia baca sepanjang tahun 2014. Tempting, right? She is a bookworm as additional information.
Well, apakah demikian?
Monstrous Beauty menceritakan tentang seorang-atau seekor makhluk laut yang berbentuk putri duyung, Syrenka. Syrenka sendiri berasal dari bahasa polandia yang berarti putri duyung dan simbol kota Warsaw, Polandia.
Syrenka-jatuh cinta kepada pemuda atau manusia - too often, dan sayangnya setiap kali ia jatuh cinta tidak sadar membuat manusia yang ia cintai terluka. Too often, she innocently killed her victims under the sea. Tidak terkecuali seorang pemuda sebatang kara, Ezra yang jatuh cinta seketika saat melihat kecantikan Syrenka.
Beberapa tahun kemudian-lebih dari 1 abad, tumbuh seorang gadis yang bernama Hester. Hester tinggal di pinggir pantai, dan terluka karena mengetahui bahwa setiap wanita dalam keluarganya akan meninggal sesudah melahirkan anak pertama mereka-tanpa ada penjelasan medis lebih lanjut. Hester tahu bahwa satu-satunya cara ia menjauh dari kematian adalah dengan tidak jatuh cinta, dan hidup selibat.
Namun ia secara tidak sengaja bertemu pemuda tampan dan sopan di goa dekat pantai. Pemuda itu-lah yang membuat Hester harus mematahkan janji pada dirinya sendiri untuk tidak jatuh cinta. Pemuda itu bernama Ezra.
Antara mengingkari perasaannya yang terlalu kuat, Hester mencoba membongkar kembali sejarah keluarganya yang terkubur di dalam sejarah kota. Lagipula, Ezra mungkin mengetahui cara untuk memecahkan kutukan yang terus menurun di keluarga Hester.
Legenda, fiksi, dan spiritual serta cinta telah diracik dengan apik oleh Elizabeth Fama menjadi cerita yang dark and darker. Meskipun pada awalnya, aku agak resist dalam membaca halaman awal karena menduga akan menemukan cheesy-cheap-love story di sana, namun saat berada di tengah-tengah aku tidak bisa berhenti membaca sampai larut malam. In fact, aku menyelesaikan buku ini dalam 2 hari yang mana rekor bagiku dalam beberapa tahun terakhir.
Overall, buku ini langsung membuatku ingin membaca Fear Street lagi karena perasaan 'gelap' yang terus tertinggal dalam benakku. There is no heartbreaking story, or sob-eyes involved, tapi buku ini telah membuktikan bahwa cerita seram tidak harus membuat pembacanya menjerit ketakutan atau kesulitan tidur. Cukup membawa ambience 'dark' ke dalam buku, dan kemudian biarkan pembaca berhalusinasi berhari-hari memikirkan bahwa mungkin di laut lepas sana, seorang putri duyung sedang menggoda nelayan untuk makan malam nya.
Nice work anyway, Miss Fama!
Comments
Post a Comment