Author : Haruki Murakami
Year of Published : 1988
Series : The Rat (#4)
Blurbs:
High-class call girls billed to Mastercard. A psychic 13-year-old dropout with a passion for Talking Heads. A hunky matinee idol doomed to play dentists and teachers. A one-armed beach-combing poet, an uptight hotel clerk and one very bemused narrator caught in the web of advanced capitalist mayhem. Combine this offbeat cast of characters with Murakami's idiosyncratic prose and out comes Dance Dance Dance.
'If Raymond Chandler had lived long enough to see Blade Runner, he might have written something like Dance Dance Dance' Observer
'Mr Murakami writes metaphysical Far Easterns with a Western beat' New York Times
'An entertaining adventure that takes us to the frozen north of Japan to the dark, damp corners of the imagination... Reading Dance Dance Dance is a bit like being taken blindfold on a joy-ride' Independent
'Murakami reveals throughout, along with turn-on-a-sixpence plotting and joyous satirical energy, a old-fashioned interest in creating a corps of living characters: exotic and eccentric, but always real' Scotsman
***
Wow! Personally I gave standing ovation to Murakami-San for the pleasure, suspense, and sci-FI which are mixed perfectly in this book!
Dari semua Buku yang ditulis Murakami dan yang pernah saya baca, Dance Dance Dance adalah satu-satunya yang saya kasih 5 bintang, sementara 4.5 bintang saya berikan ke 1Q84 karena merupakan Buku pertama Dari Murakami yang saya baca.
Well, Dance Dance Dance adalah Buku keempat dari series the Rat (yang honestly memiliki slim sling of relation).
Untuk protagonist, same old same Murakami, adalah seorang pria berusia 34 tahun yang sedang berada di persimpangan hidupnya. He had a bad divorce, memutuskan keluar Dari perusahaan yang susah susah payah ia dirikan, hidup sendiri, bekerja part time ( even money never been a trouble), dan melakukan same daily chorus.
Cerita dimulai dari sang protagonist mengalami mimpi yang sama setiap malam, tentang Dolphin hotel- sebuah hotel Tua di Kota Sapporo, dia mendengar tangisan wanita - yang ia tidak tahu siapa namun merasa mengenalinya.
Hotel itu pertama Kali ia datangi dengan mantan kekasihnya-yang juga seorang call girl- Kiki. Kiki menghilang suatu hari tanpa meninggalkan jejak dan keluar dari rumah mereka. Hingga akhirnya, sang protagonist memutuskan untuk pergi ke Dolphin Hotel, melakukan reservasi kemudian pergi ke Sapporo.
Namun yang ia temukan bukanlah hotel tua yang hampir bangkrut, melainkan gedung tinggi di bawah manajemen baru-namun nama yang sama. Tidak percaya, ia bertanya kepada petugas hotel kemana perginya Dolphin hotel dan pemiliknya yang lama, namun tidak satupun staff yang bisa memberikan jawaban jelas, bahkan cenderung menutup-nutupi.
Dari sanalah seluruh cerita bermula, saat ia bertemu dengan resepsionis cantik, Yumiyoshi yang mungkin bisa memberinya jawaban pada pencarian, atau gadis 13 tahun yang secara sengaja ditinggalkan oleh Ibunya, sendirian di hotel.
Kota Sapporo juga telah membawa sang protagonist untuk bertemu teman masa kecilnya, Gotanda karena film yang ia tonton ternyata diperankan oleh Gotanda, juga Kiki. Hal itu yang membawa ia menemui Gotanda untuk mengetahui kemana perginya Kiki. Namun Gotanda juga tidak tahu, dia mengenalkan wanita panggilan kelas atas lain, Mei yang ternyata berada dalam 1 manajemen dengan Kiki dan pernah mengenal Kiki.
Di samping pencariannya terhadap Kiki, sang Protagonist juga harus mengurus gadis 13 tahun itu dan membawanya bertemu dengan keluarga gadis itu yang ternyata messed-up. Sang Ibu fotografer yang mencintai anaknya, namun tidak tahu menyampaikannya, dan ayahnya yang bergelimangan harta namun tidak terlalu memperhatikan anaknya.
Hingga suatu ketika, Mei ditemukan meninggal terikat di suatu kamar hotel dan membawa sang protagonis ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, di sana ayah sang gadis 13 tahun yang menolongnya untuk keluar.
Pencarian demi pencarian membuat sang protagonis mengalami berbagai kejadian menyakitkan-bahkan kematian orang-orang di sekitarnya dan membuatnya kesepian melebihi saat kapanpun di dalam hidupnya.
In my honest opinion, Murakami-san mungkin berbakat untuk menulis kisah detektif. Tidak secanggih sherlock, namun twist dan suspense yang dapat tersampaikan dengan apik sampai 3/4 nya akhirnya aku mulai menebak kemana Kiki pergi. But please notice that this novel isn't about Kiki only, but everything. Dari awal hingga akhir novel ini penuh gizi yang membuat kita kenyang di sepanjang jalan. That's why, I think this is the most beautiful Novel which Murakami ever written before :D
Comments
Post a Comment