Skip to main content

The Little Prince by Antoine de Saint-Exupery

The Little Prince
The Little Prince
Author : Antoine de Saint-Exupery
Publisher : Penguins (Modern Classic)
Original Language : France
Read-Language : English
First Published in 1943
***

Moral allegory and spiritual autobiography, The Little Prince is the most translated book in the French Language. With a timeless charm it tells the story of a little boy who leaves the safety of his own tiny planet to travel the universe, learning the vagaries of adult behavior through a series of extraordinary encounters, His personal odyssey culminates in a voyage to earth and further adventures.

***


Ada beberapa alasan mengapa saat melihat buku ini berada di atas rak toko buku , saya langsung mengambilnya tanpa membaca blurbs di halaman belakangnya. Pertama, saya ketinggalan nonton filmnya, kedua karena saya suka dengan covernya, ketiga karena judulnya : The Little Prince-sudah sangat menggoda, dan terakhir serta yang paling penting, baru kali ini saya melihat Penguins-publisher yang mengkhususkan diri pada segmen klasik, menerbitkan buku ilustrasi.

The Little Prince hanya terdiri dari 95 halaman yang dicetak di atas kertas glossy, dan beberapa gambar ilustrasi cantik yang memenuhi tiap beberapa halamannya. Sangat khas buku ilustrasi yang tipis (dan mahal! hahaha), ternyata The Little Prince ini berbeda dengan ekspektasi saya.

Awalnya, saya akan membaca heartwarming stories seperti buku kesukaan saya, When We Were Very young-by A.A Milne, namun ternyata buku ini sangat bergizi.

The Little Prince menceritakan tentang seorang pangeran kecil yang tinggal di planet kecil dimana hanya ada 3 gunung, dan 1 bunga hidup di sana. Hingga suatu ketika ia memutuskan untuk 'planet hopping', mengunjungi planet-planet yang ada di sekitarnya dan sampai akhirnya ia tiba di bumi. 

Sepanjang perjalanannya, pangeran kecil ini terus berkomunikasi, dengan bunga, raja, dan siapapun benda hidup yang ia temui. Hingga saat ia berada di bumi, sebuah planet yang sangat luas dan dihuni oleh jutaan manusia, dia memulai perjalanan panjangnya. Berteman dengan musang, bertanya pada ular, dan merasa heran melihat manusia yang memasuki kereta.

Hingga ia tiba di padang pasir sahara, dan bertemu dengan sang penulis yang sedang terdampar karena terjadi kerusakan pada pesawatnya. Pada awalnya, penulis tidak mempercayai ia melihat manusia lain di tengah padang Sahara dan akhirnya mereka mengobrol dan menjadi dekat. Dalam obrolan tersebut, sang pangeran kecil menceritakan perjalanannya hingga akhirnya bertemu dengan penulis. 

Penulis melihat sang pangeran sangat aneh dengan pertanyaan-pertanyaannya dan permintaannya untuk menggambar sebuah kandang untuk domba yang akan dibawanya kembali ke planetnya. Namun setelah mendengar perjalanan sang pangeran, sang penulis akhinya mengerti dan menyadari inti kehidupan manusia. Untuk menjadi dewasa, dan menghargai setiap hal yang ada dalam kehidupan.

Well, shockingly, saya menangis membaca buku ini (the later part-yang tidak akan saya ceritakan di sini). Buku ini memang seolah disusun untuk anak-anak dengan cerita tentang pangeran kecil dari planet asing dengan warna rambut emasnya, dan ilustrasinya yang heartwarming. Namun bagi pembaca dewasa, buku ini sangat kaya akan kebijaksanaan dan petuah hidup. Buku ini mengajarkan untuk menghargai hal-hal kecil yang ada di sekitar kita, dan bagaimana menyikapi kehilangan.

"That is the most difficult thing of all. It is far more difficult to judge oneself than to judge others. If you succeed in judging yourself correctly, then you are truly a man of wisdom." -pembicaraan sang Raja dan Pangeran Kecil.

"One only ever understands what one tames. People no longer have the time to understand anything. They buy everything ready made from the shops. But there is no shop where friends can be bought, so people no longer have friends. If you want a friend, tame me." -Musang berbicara pada Pangeran Kecil (coba baca dengan kenaifan-no prejudice).
"And when you have got over your loss (for we always do), you'll be happy to have known me. You will always be my friends. You will want to laugh with me, And sometimes you will open your window-just like that, for the sake of opening it- and your friends will be amazed to see you laughing as you look up at the sky. Then you'll say to them : "Yes it's the stars; they always make me laugh!" And they'll think you are crazy. " - Pangeran kecil berbicara pada Penulis.


Well, ini adalah jenis buku yang akan kamu baca berulang-ulang dan membuatmu berjanji pada diri sendiri bahwa suatu saat akan membacakan buku ini kepada anak-anakmu. Selain itu, buku ini akan mengubah cara kamu melihat bintang di langit setelah membacanya.

A very good read! (notice the very!).


Further recommendations:

 

Comments

Popular posts from this blog

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalam...

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h...

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published...