Postcard-perfect Jar Island is home to charming tourist shops, pristine beaches, amazing oceanfront homes - and three girls secretly plotting revenge.
KAT is sick and tired of being bullied by her former best friend.
LILLIA has always looked out for her little sister, so when she discovers that one of her guy friends has been secretly hooking up with her, she's going to put a stop to it.
MARY is perpetually haunted by a traumatic event from years past, and the boy who's responsible has yet to get what's coming to him.
None of the girls can act on their revenge fantasies alone without being suspected. But together...anything is possible .
With an unlikely alliance in place, there will be no more "I wish I'd said..." or "If I could go back and do things differently..." These girls will show Jar Island that revenge is a dish best enjoyed together.
***
Title : Burn for Burn (The Burn for Burn Trilogy)
Author : Jenny Han, Siobhan Vivian
Published : September 18,2012
Pages:
Published by:
Ketika saya menulis ini, mata saya merah dan panas karena kurang tidur semalam. Membaca Burn for Burn, saya cuma butuh waktu 4 jam non stop (diselingi ngemil dan ke toilet) dari jam 11 malam sampai jam 3 pagi. Jadi, bisa terbayang betapa serunya buku ini sampai susah banget untuk ditaruh.
Sama seperti to the Boys I loved Before, Burn for Burn ini adalah jenis bacaan ringan untuk remaja namun menawarkan konflik yang cukup seru (dan sedikit cliche).
Diceritakan oleh 3 gadis remaja. Pertama adalah Mary, gadis yang berada di junior class berambut pirang, dan berwajah pucat. Mary adalah gadis pindahan yang baru datang ke Jar Island dengan membawa misi yang harus ia selesaikan. Mary tinggal bersama tantenya, dan demi misinya ia hidup berjauhan dengan kedua orang tuanya.
Yang kedua adalah Kat. Jika kamu udah menonton sex education, maka gambaran Kat mirip Maeve. Gadis rebel yang dikucilkan oleh gang anak tenar di sekolah. Selama liburan musim panas, Kat perlahan menjadi dekat dengan Alex, salah satu cowo ganteng di gang anak tenar. Namun begitu musim liburan usai, Kat tahu bahwa Alex akan kembali bersama teman-teman pecundangnya.
Yang ketiga adalah Lilia, gadis asian (may be Korean?) yang dijuluki princess. Ia hidup di bagian terkaya Jar Island, anggota cheerleader dan bersahabat dengan gadis terpopuler di sekolah, Rennie.
Lilia, Rennie dan Kat dulunya bersahabat ketika kecil. Namun relationship fall apart, masa puber yang memiliki kecepatan berbeda antar remaja perempuan membuat mereka tidak lagi bersahabat. Bahkan Kat dan Rennie bermusuhan.
Oke, ketiga karakter itu terdengar super klise? Yes, but admit it, SMA memang diisi oleh remaja-remaja dengan karakter seperti itu, penulis hanya memilih siapa yang ingin mereka jadikan heroin.
Musim sekolah dimulai, Kat benar-benar marah karena sesuai dugaan ia, Alex telah mempermainkannya selama liburan musim panas. Hingga Rennie mulai mengusik hidupnya kembali, membuat Kat tidak bisa menahan diri lagi. Ia akan melawan Rennie, apapun yang terjadi.
Sementara Lilia, the perfect girl mengalami malam yang buruk saat kabur dari pesta di rumah Alex yang membuat Lilia mempertanyakan loyalitas Renny. Belum lagi, Lilia menyadari bahwa adiknya, Nadia yang selalu jujur padanya, mendadak berbohong tentang Alex. Lilia, menjadi marah dengan Alex dan Rennie.
Mary, the new girl berfikir ia telah berubah, menjadi pemberani. Namun melihat Reeve, pemuda sama yang telah membuatnya mengalami trauma di masa lalu, membuat seluruh kenangan buruk itu kembali. Tidak peduli berapa tahun telah terlalui, berhari-hari menjalani terapi, Mary masih gadis yang sama di hadapan Reeve.
Ketiganya, bertemu secara tidak sengaja di toilet dan Kat yang berinisiatif mengajak Lilia dan Mary untuk membalas dendam kepada orang-orang yang menyakiti mereka. Dari Alex, Rennie dan tentu Reeve.
Sembunyi-sembunyi, mereka merencakan rangkaian aksi balas dendam, mencoba merenggut kebahagian utama Alex, Rennie dan Reeve. Meskipun di sekolah, mereka harus berpura-pura tidak saling berbicara.
Meskipun kita sudah membaca tentang teenage flick seperti ini ratusan kali dengan tema yang hampir mirip ditangan author lain, namun saya tetap menyukai Burn for Burn. Di tangan kedua author, drama yang mereka jabarkan jadi seru, bikin penasaran dan tak terdugaI Terutama kisah tentang Mary, well i have an odd feeling about her!
Untuk karakter cowo, saya belum menemukan greget antara Alex maupun Reevie seperti Peter Kavinsky yang manis di To the Boys I loved before atau John Ambrose .Mungkin di buku selanjutnya, kedua karakter tersebut akan semakin dikembangkan karena buku ini habis diisi oleh misi berapi-api oleh 3 gadis itu.
Setting tempat? Well, I am dying to see exactly how Perfect Jar Island! Pulau kecil yang hanya bisa ditempuh menggunakan ferry atau private jet, dimana yacht-yacht mewah bersandar dan pantai yang indah..I am thinking about Monaco now!
It was a nice read, tema dan karakter memang banyak familiar dengan teenage flick lainnya atau buku Jenny Han yang lain seperti kesamaan karakter antara Lilia dan Lara Jean. Saya juga agak terganggu dengan karakterisasi Lillia yang terlalu perfect (sirik aja sih! haha). But overall I don't mind! Lebih-lebih, saya penasaran dengan ending cliff hanging di buku ini! Can't wait to read Fire with Fire !!
Diceritakan oleh 3 gadis remaja. Pertama adalah Mary, gadis yang berada di junior class berambut pirang, dan berwajah pucat. Mary adalah gadis pindahan yang baru datang ke Jar Island dengan membawa misi yang harus ia selesaikan. Mary tinggal bersama tantenya, dan demi misinya ia hidup berjauhan dengan kedua orang tuanya.
Yang kedua adalah Kat. Jika kamu udah menonton sex education, maka gambaran Kat mirip Maeve. Gadis rebel yang dikucilkan oleh gang anak tenar di sekolah. Selama liburan musim panas, Kat perlahan menjadi dekat dengan Alex, salah satu cowo ganteng di gang anak tenar. Namun begitu musim liburan usai, Kat tahu bahwa Alex akan kembali bersama teman-teman pecundangnya.
Yang ketiga adalah Lilia, gadis asian (may be Korean?) yang dijuluki princess. Ia hidup di bagian terkaya Jar Island, anggota cheerleader dan bersahabat dengan gadis terpopuler di sekolah, Rennie.
Lilia, Rennie dan Kat dulunya bersahabat ketika kecil. Namun relationship fall apart, masa puber yang memiliki kecepatan berbeda antar remaja perempuan membuat mereka tidak lagi bersahabat. Bahkan Kat dan Rennie bermusuhan.
Oke, ketiga karakter itu terdengar super klise? Yes, but admit it, SMA memang diisi oleh remaja-remaja dengan karakter seperti itu, penulis hanya memilih siapa yang ingin mereka jadikan heroin.
Musim sekolah dimulai, Kat benar-benar marah karena sesuai dugaan ia, Alex telah mempermainkannya selama liburan musim panas. Hingga Rennie mulai mengusik hidupnya kembali, membuat Kat tidak bisa menahan diri lagi. Ia akan melawan Rennie, apapun yang terjadi.
Sementara Lilia, the perfect girl mengalami malam yang buruk saat kabur dari pesta di rumah Alex yang membuat Lilia mempertanyakan loyalitas Renny. Belum lagi, Lilia menyadari bahwa adiknya, Nadia yang selalu jujur padanya, mendadak berbohong tentang Alex. Lilia, menjadi marah dengan Alex dan Rennie.
Mary, the new girl berfikir ia telah berubah, menjadi pemberani. Namun melihat Reeve, pemuda sama yang telah membuatnya mengalami trauma di masa lalu, membuat seluruh kenangan buruk itu kembali. Tidak peduli berapa tahun telah terlalui, berhari-hari menjalani terapi, Mary masih gadis yang sama di hadapan Reeve.
Ketiganya, bertemu secara tidak sengaja di toilet dan Kat yang berinisiatif mengajak Lilia dan Mary untuk membalas dendam kepada orang-orang yang menyakiti mereka. Dari Alex, Rennie dan tentu Reeve.
Sembunyi-sembunyi, mereka merencakan rangkaian aksi balas dendam, mencoba merenggut kebahagian utama Alex, Rennie dan Reeve. Meskipun di sekolah, mereka harus berpura-pura tidak saling berbicara.
Meskipun kita sudah membaca tentang teenage flick seperti ini ratusan kali dengan tema yang hampir mirip ditangan author lain, namun saya tetap menyukai Burn for Burn. Di tangan kedua author, drama yang mereka jabarkan jadi seru, bikin penasaran dan tak terdugaI Terutama kisah tentang Mary, well i have an odd feeling about her!
Untuk karakter cowo, saya belum menemukan greget antara Alex maupun Reevie seperti Peter Kavinsky yang manis di To the Boys I loved before atau John Ambrose .Mungkin di buku selanjutnya, kedua karakter tersebut akan semakin dikembangkan karena buku ini habis diisi oleh misi berapi-api oleh 3 gadis itu.
Setting tempat? Well, I am dying to see exactly how Perfect Jar Island! Pulau kecil yang hanya bisa ditempuh menggunakan ferry atau private jet, dimana yacht-yacht mewah bersandar dan pantai yang indah..I am thinking about Monaco now!
It was a nice read, tema dan karakter memang banyak familiar dengan teenage flick lainnya atau buku Jenny Han yang lain seperti kesamaan karakter antara Lilia dan Lara Jean. Saya juga agak terganggu dengan karakterisasi Lillia yang terlalu perfect (sirik aja sih! haha). But overall I don't mind! Lebih-lebih, saya penasaran dengan ending cliff hanging di buku ini! Can't wait to read Fire with Fire !!
Comments
Post a Comment