Lily's Crossing |
There’s no one Lily’s age in Rockaway until the arrival of Albert, a refugee from Hungary with a secret sewn into his coat. Albert has lost most of his family in the war; he’s been through things Lily can’t imagine. But soon they form a special friendship. Now Lily and Albert have secrets to share: They both have told lies, and Lily has told one that may cost Albert his life.
***
Title : :Lily's Crossing
Author : Patricia Reilly Giff
Paperback : 208 Pages
Published : 1999
Language : English
Begitu banyak buku di luar sana yang menceritakan tentang perang dunia kedua dari perspektif negara-negara di benua biru, Eropa. Lalu bagaimana dampak dari perang itu di negara Amerika? dan diceritakan dalam perspektif seorang gadis berusia 10 tahun?
Lily Monahan adalah layaknya gadis berusia 10 tahun, dia berbohong agar terlihat keren, namun yang membuat ia berbeda adalah ia tak lagi memiliki ibu sejak ia kecil. Ia tinggal bersama dengan Neneknya dan Ayahnya.
Pada musim panas tahun 1944, seperti biasa, Lily menghabiskan waktu liburannya di Rockaway, sebuah residential yang berada di tepi samudra atlantik. Namun summer itu, semuanya berubah. Ayahnya harus pergi ke luar negeri untuk berkontribusi dalam perang, dan sahabatnya selama di Rockaway- jika ia bisa menyebutnya, Margaret harus mengungsi ke kota lain.
Banyaknya perubahan membuat Lily begitu frustasi. Ia kesal karena Ayahnya pergi, karena kepergian Margaret yang membuat ia tidak yakin akan bisa memiliki teman lagi dan Neneknya, yang terlalu disiplin padanya.
Ia begitu marah pada semuanya, hingga tiada hari ia lampiaskan dengan terus berenang di laut.
Kemudian ia bertemu dengan Albert, keponakan dari tetangga neneknya. Albert adalah seorang pengungsi dari Hungaria. Ia meninggalkan keluarganya di Hungaria dan terpisah dari adiknya, Ruth ketika dalam perjalanan ke Amerika.
Albert sangat sedih, dan sama seperti Lily, Ia frustasi.
Karakter Lily yang keras kepala, terus berbohong membuat pertemanannya dengan Albert agak sulit terjalin di awalnya. Namun Lily sangat menyukai mata Albert, dan merasakan bagaimana Albert terluka karena terpisah dari keluarganya, membuat Lily ingin membantunya.
Bagi Albert, satu-satunya hal yang ia inginkan adalah pergi menyelematkan adiknya di Prancis. Sementara bagi Lily, ia hanya ingin Ayahnya baik-baik saja dan mengulang kembali rutinitas yang mereka lakukan selama musim panas di Rockaway.
Keduanya akhirnya berteman, saling membantu dan membuat Lily tersadar betapa beruntungnya ia memiliki nenek yang sangat menyayanginya. Lily yang keras kepala perlahan mulai melembut.
Dengan mengusung segmen newberry, Lily's crossing tidak menceritakan detail eksplisit content atau mengeksplor sisi perang di luar sana. Penulis mencoba menceritakan kembali apa yang ia rasakan saat ia masih kecil dan melihat parade pesawat atau kapal berangkat menuju perang. Ketakutan, kekhawatiran yang dirasakan oleh jiwa tak berdosa saat itu.
Dan karakter Lily sendiri sangat relatable, keegoisan, keras kepala dan bagaimana ia terus menerus berbohong karena deep down ia adalah gadis kecil yang kesepian dan ketakutannya tidak lagi memiliki teman. Penulis, in other way, telah berhasil mengkesplore tiap karakter dalam buku ini.
Well, I said it is very good book for newberry age to provide a glimpse of the hardest time during war.
Comments
Post a Comment