Skip to main content

Fire with Fire (Book II Trilogy of Burn for Burn)


Fire with Fire


Lillia, Kat, and Mary had the perfect plan. Work together in secret to take down the people who wronged them. But things didn’t exactly go the way they’d hoped at the Homecoming Dance.

Not even close.

For now, it looks like they got away with it. All they have to do is move on and pick up the pieces, forget there was ever a pact.

But there is something seriously wrong with sweet, little Mary. If she can’t control her anger, she’s sure someone will get hurt. Mary understands now that it’s not just that Reeve bullied her—it’s that he made her love him.

It seems once a fire is lit, the only thing you can do is let it burn…




***

Fire with Fire
Trilogy of Burn for Burn (Book II)
Author : Jenny Han and Siobhan Vivian
Year Published : 2014
Genre : Young Adult
Pages :544
Language : English



Terjadi lagi, saya harus tidur jam 3 pagi karena penasaran dengan ending series ini! Setelah series sebelumnya, Burn for Burn saya menghabiskan 4 jam sekaligus untuk menghabiskan, untuk series ini, karena lebih tebal, saya menghabiskan sekitar 7 jam di sabtu dan minggu malam.

Melanjutkan sekuel sebelumnya, Fire with Fire masih menceritakan tentang 3 tokoh utama, Lilia, Kat dan Mary. Setelah berhasil membuat masa depan Reeve berantakan karena cedera kaki yang mengakibatkan dia terancam gagal mendapat beasiswa di Universitas, semuanya berangsur mulai normal. Namun apa iya?

Lilia merasa bersalah dan ketakutan. Meskipun ia tidak secara langsung menjatuhkan Reeve, namun Lilia adalah orang yang mencampurkan ecstasy ke minuman Reeve. Ia takut ditangkap polisi karena itu.

Sementara Mary, meskipun Reeve telah terluka, ia masih merasa belum tenang. Karena pikirannya masih terus didominasi oleh Reeve. Khawatir akan Reeve, masih mengharapkan Reeve sekaligus marah terhadap Reeve. Kat menyarankan Mary untuk lebih menikmati hidup, berhenti memikirkan Reeve dan lebih terlibat kegiatan di luar kelas. 

Sedangkan Kat, sedang sibuk mempersiapkan diri untuk apply  di Universitas Oberlin.

Sementara itu, dengan sakitnya Reeve, membuat musuh bersama Lilia dan Kat, Rennie makin posesif kepada Reeve. Ia mencurahkan seluruh waktunya untuk Reeve bahkan bolos dari kegiatan Cheerleader.

Oke, jadi sebelum saya lanjutkan, begini ringkasan hubungan muda mudi di Jar Island ini:

Kat dan Rennie dulunya bersahabat sangat dekat, sampai dengan kedatangan Lilia yang kaya dan cantik, Rennie memilih untuk 'eliminasi' Kat dan bersahabat dengan Lilia. 

Lilia, diceritakan adalah protagonis yang berwajah cantik dengan karakter malaikat. Lilia disukai oleh Alex Lind, pemuda tampan, kaya raya yang juga sahabat Lilia. Kat menyukai Alex, tapi Alex menganggap Kat hanyalah summer fling.

Mary dulunya tinggal di JAR Island saat junior dan ia berteman dengan Reeve karena mereka orang Jar island yang bersekolah di luar pulau. Hampir setiap hari mereka mengendarai ferry bersama sampai suatu ketika Reeve berbuat jahat, mempermalukan Mary di depan teman-teman Reeve. Mary yang gendut dulunya mengalami PTSD.

Nah Lilia yang cantik ini rupanya juga pujaan Reeve. Reeve menyimpan rasa dalam-dalam kepada Lilia, meskipun Rennie merasa Reeve adalah belahan jiwanya. Ruwet kan?

Fast forward, menuruti Kat, Mary mencoba membuka diri dengan mengikuti klub album kenangan dan memutuskan untuk ikut acara Halloween di Jar Island. Saat berjalan dalam gelap di maze, secara tidak sengaja Mary bertabrakan dengan Reeve. Mary yang malang, mencoba menuntut Reeve untuk meminta maaf padanya, tapi Reeve mengatakan EFF OFF.

Peristiwa itu pun menjadi pemantik kemarahan Kat dan Lilia yang secara tidak sengaja berada di tempat dan waktu yang sama, kemudian mendengar mereka. Sebagai teman baru tapi memiliki misi yang sama, yaitu pendendam, Kat mengusulkan balas dendam jilid II. Kesannya, nih bocah badung bernama Reeve udah dikasi pelajaran gak kapok ya!

Akhirnya menggunakan kekuatan cinta, Lilia ditugaskan untuk menarik Reeve dalam pelukannya. Rencana awal, Lilia harusnya membuang Reeve saat tahun baru. Leave him hanging and dry kayak jemuran abis kena hujan dan panas berhari-hari. 

Dimulailah plot Tom and Jerry. Tarik ulur pake bertengkar manja. Lilia yang ga bisa berenang, pura-pura belajar berenang untuk bisa menghabiskan waktu bersama Reeve yang kebetulan sedang recovery dari injury.

Gayung bersambut, dan seperti dugaan Reeve jatuh cinta pake hati dengan Lilia. Sialnya, Lilia agak pake hati juga. Lilia mulai mengenal sosok lain Reeve, selain self-centerd Reeve. Dan hey, tentu saja posesif Rennie tidak membiarkan itu terjadi. Ia merencanakan plot untuk membawa keruntuhan Lilia- si malaikat bermuka dua-pikirnya.

Nah, menariknya, terdapat plot twist di buku kedua ini. Misteri tentang Mary Merana mulai terkuak perlahan demi perlahan.

Oke, yes, konflik di buku ini sangat mudah tertebak! tidak butuh scientific analysis untuk mengetahui akan dibawa kemana buku ini. Tapi sereceh-recehnya,  kekuatan konflik antar tokoh tiap bab membuat saya sulit untuk menutup buku ini sampai halaman terakhir! Dan mesti diingat, buku ini merupakan pendahulu sequel To the Boys I loved before, jadi masih sangat raw. 

Setting Jar Island pun semakin menarik karena di buku ini lebih dijelaskan tentang tradisi dan karakter orang setempat. 

Bagaimana dengan diksi? Well, it's not exclusive but acceptable!

Can't wait to read book 3!

Comments

Popular posts from this blog

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalam...

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h...

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published...