Skip to main content

Eleanor & Park

Eleanor & Park

author : Rainbow Rowell
Language : English
Tahun terbit : 2013
pages :


***

Eleanor is the new girl in town, and she's never felt more alone. All mismatched clothes, mad red hair and chaotic home life, she couldn't stick out more if she tried.

Then she takes the seat on the bus next to Park. Quiet, careful and - in Eleanor's eyes - impossibly cool, Park's worked out that flying under the radar is the best way to get by.

Slowly, steadily, through late-night conversations and an ever-growing stack of mix tapes, Eleanor and Park fall in love. They fall in love the way you do the first time, when you're 16, and you have nothing and everything to lose.

Set over the course of one school year in 1986, Eleanor & Park is funny, sad, shocking and true - an exquisite nostalgia trip for anyone who has never forgotten their first love.

***
"They fall in love the way you do the first time, when you're 16, and you have nothing and everything to lose."

 
I think above sentence explain almost everything inside this book. How it feel to fall in love the way we do for the first time. Like nothing else matter.

Eleanor & Park is very Rainbow Rowel. If you ever read Fan Girl, and love it, Eleanor & Park is slightly sweeter than Fan Girl. That's why, I Love Rainbow Rowel.


Eleanor adalah siswa pindahan yang baru saja datang ke sekolah Park. Eleanor tidak seperti cewek lainnya, dia bertubuh agak besar dengan dandanan yang membuat semua mata melihatnya. Bajunya tumpang tindih, dan aksesoris super besar.

Park melihatnya pertama kali saat gadis itu naik ke bus sekolah, menarik perhatian semua orang. Secara tidak sengaja, Park telah memberikan first impression yang buruk kepada Eleanor sehingga membuat keduanya duduk dengan kaku dalam 1 deretan bangku yang sama.

Masalahnya, setiap pagi Eleanor duduk di samping Park dan secara perlahan, in a very sweet and  make sense way, they found each other communicating.

Ternyata, ada alasan mengapa Eleanor begitu pemalu dan tertutup bahkan dibalik dandanannya yang super heboh. Namun dibalik itu semua, Eleanor adalah gadis yang cerdas dan sangat khas remaja, Park jatuh cinta pada gadis berambut merah itu.

Eleanor & Park diceritakan dengan gaya orang kedua namun sudut pandang yang bergantian. Alur berjalan dengan lambat awalnya namun tidak meninggalkan kesan sweet dan romantis di dalam ceritanya. Menariknya, meskipun mengisahkan anak SMA, namun cara bercerita Rainbow Rowell seolah tidak terlalu remaja. Segmen yang ia bidik adalah usia matang yang ingin bernostalgia kembali bagaimana rasanya pertama kali jatuh cinta, berpegangan tangan atau berciuman.

Honestly, I love Eleanor & Park lebih dari Fan Girl. Rainbow telah berhasil menghadirkan spark di perutku saat membacanya. Bernostalgia kembali bagaimana rasanya muda dan jatuh cinta in a foolish way.

Permasalahan yang diangkat-pun cenderung berat yaitu latar belakang keluarga-broken home. Namun bukan hal itu yang dipermasalahkan, lebih kepada dua manusia yang sangat berbeda jatuh cinta dengan cara yang sangat sederhana.

Endingnya, meskipun cenderung menggantung namun ditutup dengan baik pada kata penutup Rainbow Rowel. Dia menjelaskan mengapa ia memilih ending tersebut dan membuat pembaca menyetujuinya, some how.

Well, so far, aku belum menemukan penulis yang sangat mencintai masa remaja seperti Rainbow Rowel. Membaca novelnya,seperti melihat warna kuning dan pink. Ceria dan romantis.Dan lagi, Eleanor & Park sangat aku rekomendasikan untuk bacaan ringan. Record speaking, aku membaca Eleanor &PArk hanya dalam waktu 3 jam. Fastest than Ever!


I love it, and definitely love Park!


Comments

Popular posts from this blog

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalam...

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h...

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published...