Cover (Crop Circle) |
Supernova : Partikel (Buku IV)
Writer : Dee Lestari
Th. terbit : April,2012
Penerbit : Bentang
"Namun,di detik pertama kita meluncur keluar, perjudian hidup dimulai. Taruhanmu adalah rasa percaya yang kaulego satu per satu demi sesuatu bernama cinta." (Supernova Partikel : page 8 )
Well, this is a book that I have been waiting for since 2004. Is it worth waiting? oke, let me review first..(Carefull, this review might contain spoiler!!!)
Sebelum menerima buku ini ada tangan, akhirnya aku harus melewati proses menerima kenyataan bahwa dalam Partikel, tidak akan ada mengenai Ferre- tokoh paling favoritku di Supernova : Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, so I well prepared my self to accept that Partikel is brand new story.
Partikel mengisahkan tentang seorang gadis bernama Zarah Amala yang tumbuh dengan cara unconventional. Dibesarkan dari keluarga religius namun memiliki Ayah (Firas) yang jenius dan eksentrik di sebuah desa di Kota Bogor. Ayah Zarah memilih untuk memberikan edukasi secara langsung kepada Zarah,bukan melalui pendidikan formal dimana seorang siswa hanya akan dicekoki ilmu pengetahuan dan diwajibkan untuk menghafal untuk mendapatkan sebuah nilai sebagai pengukur keberhasilan pendidikan itu sendiri.
Ayah Zarah adalah ahli mikologi di IPB dan sangat tergila-gila pada Fungi. Ketergila-gilaan itu juga yang membawa ayah Zarah menjadi manusia yang berbeda di mata istri dan kedua mertuanya. Kadang saking terobsesinya dengan penelitiannya yang dilakukan di bukit Jambul_sebuah bukit yang terkenal mistis di dekat desa Jatu Luhur, terkadang Ayah Zarah tidak pulang dalam satu atau beberapa hari.
Meledaknya konflik dari keluarga Zarah adalah ketika Ibu zarah melahirkan anak ketiga-nya, dan saat itu sang Ayah yang sedang 'menghilang' tidak juga ditemukan. Sampai akhirnya sang Ibu melahirkan, dan turn out bayi yang dilahirkan tidak tampak seperti bayi normal lainnya. Keluarga dekat dan bidan yang menyaksikan bayi itu mengambil kesimpulan dengan cepat bahwa bayi itu tidak diinginkan- bayi itu merupakan sebuah kutukan atas keberanian sang Ayah telah memasuki bukit mistis-Bukit Jambul. Bayi itu-yang belum sempat diberi nama_meninggal dalam waktu yang cepat setelah kelahirannya. Baru saat itulah Ayah Zarah datang dan mengetahui semuanya sudah terlambat.
Sejak peristiwa itu, kutub yang bertolak belakang dalam keluarga Zarah semakin menguat. Zarah dan Ayahnya, sementara Sang Ibu bersama dengan kedua orang tuanya. Hara, adik Zarah yang lebih tenang memilih untuk menjaga di sisi sang Ibu. Meskipun demikian, peristiwa tersebut juga tidak menghentikan Firas-sang ayah dari penelitiannya di bukit Jambul. Hingga memasuki usia sekolah-pun Zarah tidak disekolahkan melainkan belajar langsung pada sang Ayah melalui gambar-gambar, grafik-grafik bahkan pengalaman langsung.
Hingga di usia 12 tahun, sang Ayah tiba-tiba menghilang. Saat itulah hati Zarah hancur dan dimulailah pencariannya akan sang ayah melalui jurnal-jurnal yang ditinggalkan ayahnya. Jurnal-jurnal itu disembunyikan oleh Zarah sebelum polisi menggeledah ruang kerja Ayahnya untuk melacak keberadaan Ayahnya. Jurnal-jurnal tersebut berisikan mengenai catatan perjalanan sang Ayah selama di bukit Jambul dan bertemu dengan...er...topik yang sesungguhnya sangat malas untuk aku baca : UFO.
Karena Zarah merasa perlu menambah ilmunya untuk mencari Ayahnya yang hilang, Zarah memutuskan ingin bersekolah formal. Mendengar itu, sang Ibu senang sekali dan membawanya ke sekolah yang menyediakan dari jenjang SD sampai SMA. Di sekolah itu, Zarah dites, dan ternyata pengetahuannya sudah setara dengan kelas 3 SMU, namun menimbang usianya yang masih sangat muda dan minimnya pengalamannya akan sekolah formal, Zara akhirnya dimasukkan ke kelas 1 SMA.
Tentu saja sekolah formal bukan hal yang mudah bagi seseorang yang terbiasa dengan home-schooling. Cara berfikir Zarah yang berbeda, independensi-nya dalam berfikir membuat dia susah diterima di sekolah terutama di mata guru-guru dan murid yang terbiasa dengan ilmu yang sesuai kurikulum. Zarah sempat dikatakan komunis karena dia memilih atheis, dan diskors karena memberikan versi cerita yang berbeda akan bagaimana Manusia terbentuk di bumi. Di sini, sejujurnya aku melihat bahwa Dee Lestari sedikit berani dalam menyinggung unsur SARA, terutama Agama tentang kisah Adam dan Hawa, sedangkan versi Zarah adalah manusia diduga merupakan hasil hibrida dengan makhluk ekstraterestial. Untuk mereka yang berfikiran terbuka, menurutku topik ini tidak akan menjadi masalah :) .
Di sekolah ini-pun Zarah akhirnya menemukan seorang sahabat bernama Koso. Koso adalah siswi dari Nigeria yang bersekolah di Indonesia karena kebetulan sang Ayah sedang berpartner bisnis dengan perusahaan di Indonesia. Berbeda dengan Zarah, Koso tidak memiliki nilai yang brilliant dalam pelajaran, namun sebaliknya Koso brillian dalam olah raga. Kesulitan belajar Koso selain disebabkan bahasa, namun juga dikarenakan dia menderita dyslexia dan menyebabkan dia tinggal kelas di kelas 2 SMA. Mengetahui itu, Zarah ingin sekali membantu Koso belajar dan memilih untuk tinggal kelas. Namun tidak sampai tahun ajaran berakhir, Koso harus berpindah lagi ke London dan membuat Zarah merasa hancur sekali lagi.
Di ulang tahunnya yang ke-17, Zarah mendapatkan paket misterius yang berisi kamera Nikon limited edition yang hanya diproduksi sebanyak 300. Dari situlah Zarah belajar fotografi pada sesorang petugas foto keliling di Kebun Raya Bogor yang pada akhirnya merupakan pintu awal bagi Zarah untuk berpetualang. Dari hasil memenangkan lomba fotografi Zarah mendapatkan hadiah paket wisata ke Tanjung Puting, Kalimantan untuk melihat konservasi orangutan. Dan setelah menemukan dunia yang berbeda dari dunianya selama ini, Zarah jatuh cinta pada alam kalimantan dan memutuskan untuk menjadi relawan di sana. Selama beberapa tahun di sana, Zarah bertemu dengan Paul-pemilik organisasi A-team yang bergerak di bidang wildlife photography yang berpusat di Kota London.
Kegigihan Zarah, bakat alami dan kedekatan Zarah pada alam, membuat Paul tertarik merekrut Zarah bergabung di A-team, dan dimulailah perjalanan Zarah menjelajah tempat-tempat eksotik di dunia.
Selama di London, Zarah akhirnya mengenal apa yang namanya jatuh cinta_oke tepatnya tidak hanya jatuh melainkan terjun bebas pada seorang fotografer terkenal bernama Storm. Dan di suatu saat, Zarah secara tidak sengaja akhirnya bertemu dengan Koso, sahabatnya yang telah lama hilang. Selanjutnya, sejujurnya alur cerita sudah bisa ditebak!! Quote di bawah ini pasti akan menjawab kemana alur akan menuju :
"Pengkhiantan ada dalam batin setiap manusia, hanya menunggu momen yang tepat untuk menyeruak, dirayakan, dan diamini sebagai titik lemah kemanusiaan." (Supernova Partikel : page 370)
Porak poranda, Zarah akhirnya sangat tidak mempercayai apa itu kemanusiaan. Pertama sang ayah, kedua sahabatnya, dan ketiga orang yang dicintainya. Zarah semakin menenggelamkan dirinya dalam pekerjaannya dan sangat menghindari untuk tinggal terlalu lama di London dan akhirnya, kembali fokus dalam mencari ayahnya.
Perjalanan hidup Zarah selanjutnya adalah ketika dia akhirnya menemukan clue siapa yang mengiriminya hadiah camera di ulang tahunnya ke-17 tahun. Berharap menemukan kepingan informasi yang akan menghubungkannya dengan ayahnya, Zarah akhirnya pergi ke kota Glastonbury, kota tempat suspected sender berada dan disanalah ternyata diselenggarakan mengenai konferensi yang berhubungan dengan per-UFO-an.
Buku ini, overall sangat tidak mengecewakan, Sebelumnya memang sempat kecewa dengan buku terakhir Dee- Madre yang terkesan ringan dan bukan Dee banget (sorry Dee :p) , namun akhirnya aku bisa meloncat dan berteriak, "YA!Dee is back on the track!!". Buku ini sangat supernova! karena seperti biasa supernova selalu kuanggap sebagai buku cerdas yang menyimpan segudang pengetahuan yang dikawinkan dengan cerita yang luar biasa menarik dan dijalin dengan kalimat-kalimat inspiratif nan cendas. Membaca buku ini membuatku sadar bahwa 8 tahun penantianku, ternyata (mungkin) dihabiskan oleh Dee untuk membuat riset mendalam tentang ilmu mikologi, ilmu spiritual, UFO, crop circle, bahkan detail mengenai tempat-tempat yang disebutkan di novel itu, Kalimantan,Afrika, London, Glastonbury, dll. Dan seperti aku mencintai karakter dalam buku supernova yang lain, aku juga mencintai karakter Zarah yang so broken inside yet so strong :).
Well, yes this book is worth waiting for, terlepas dari keenggananku membaca tentang UFO dan teman-temannya, tapi seperti Dee bilang dalam buku penutupnya : "Saya meyakini hadirnya buku ini di tangan Anda bukanlah sebuah kebetulan. Buku ini dan Anda bertemu untuk suatu tujuan. Entah Apa. Waktu yang akan mengungkap."
Bravo Dee!! kecerdasan dia-lah ang selalu membuat buku yang hadir darinya berbeda dengan penulis-penulis lain, dan membuatku tidak berhenti membacanya :)
Back to Book Index or Movie Index
Comments
Post a Comment