Skip to main content

The Secret of Immortal Nicholas Flamel : The Magician


The Secret of Immortal Nicholas Flamel #2
The Magician
Penulis : Michael Scott
Tahun Terbit : 2008, 2009 (Indonesia)
Penerbit : Matahati (Indonesia)

Akhirnya setelah lebih dari satu tahun aku berhenti membaca serial fantasi, pilihan pertama buku fantasi di tahun 2014 adalah sekuel kedua The Secret of Immortal Nicholas Flamel: The Magician.

Setengah lupa dan ingat, aku sedikit berharap akan menemukan lebih banyak greget dalam petualangan si kembar Sophie dan Josh. Well, dan untungnya aku tidak kecewa, meskipun tidak terlalu luar biasa.

Setelah di buku 1 The Alchemyst ending cerita dibiarkan menganggantung, kematian Hekate, dibangkitkannya kekuatan Sophie dan pertemuan Josh dengan John Dee saat penyerbuan ke kediaman penyihir Endor, the Magician dibuka dengan kedatangan si kembar, Nicholas dan Scathach, si vampir di kota Paris. 

Kedatangan mereka rupanya telah ditunggu sekutu Dr.John Dee yang jauh lebih kejam dan pintar, Ketua Polisi Khusus Prancis, Machievalli. Mendatangkan makhluk-makhluk yang membutuhkan kekuatan besar untuk memanggilnya, rombongan kecil itu harus berjuang, kelelahan dan kehilangan kepercayaan. 

Josh yang kekuatannya belum dibangkitkan, melihat dengan jelas bagaimana Sophie telah berubah. Sophie nampak lebih hebat dan lebih perasa. Sedikit cemburu dan karena pembicaraannya dengan John Dee membuat Josh mempertanyakan kembali tujuan dan niat Nicholas terhadap mereka.

Sementara itu, di San Fransisco, dalam sebuah pulau dimana penjara Alcatraz berdiri, Paranelle memanfaatkan kelebihannya dalam berkomunikasi dengan hantu untuk mengecoh perhatian Sphinx. Paranelle berhasil lolos dari jerujinya namun apa yang memyambutnya di luar jeruji tidak lebih baik. Nampaknya John Dee telah mengumpulkan begitu banyak makhluk yang lebih buruk dari mimpi buruk manusia di dalam penjara Alcatraz. Mereka tertidur di balik jaring laba-laba yang sangat kuat. Mereka seperti sekutu besar mimpi buruk yang siap dibangunkan dan menghancurkan keberadaan humani.

Kembali ke Paris, rombongan kecil itu dibantu oleh Saint-Germain, murid dari Nicholas Flamel. Bersembunyi di dalam rumahnya, mereka bertemu dengan Joan of Arc. Disana, Joan of Arc sebagai pemilik aura silver seperti Sophie mengajarkan bagaiamana cara mengendalikan auranya, dan Saint-Germain sebagai penguasa api mengajarkan Sophie sihir elemental api.

Namun persembunyian mereka tidak berlangsung cukup lama. Setibanya Dee di Paris, bersama dengan Machievalli, mereka menyusun cara menyerang rombongan itu di kediaman Saint-Germain. Mereka memanggil Disir sebagai makhluk yang bisa mengendalikan Nidhogg. Disir adalah musuh utama Scathach dan mereka menyimpan dendam yang kuat terhadap Scathach.

Di tengah istirahat mereka, Nidhogg yang berbentuk monster ular menyerbu masuk memburu siapapun makhluk hidup di dalam rumah itu. Josh-lah orang pertama yang mengetahui itu. Tanpa kekuatan sihir, Josh melawan Nidhogg dengan menggunakan pedang kuno, Clarent yang merupakan twin sword dari excalibur yang dipegang oleh John Dee. Bahkan Josh berhasil menyelamatkan Scathach namun tidak mampu menghindarkan makhluk itu membawa pergi Scathach ke pusat kota Paris.

Saat memegang Clarent, seluruh indra Josh terbangkitkan. Josh jadi dapat merasakan bagaimana mendapat kekuatan sebesar itu dan bertekad agar indranya dibangkitkan sama seperti Sophie. Namun siapa sekutu mereka yang bisa membangkitkan kekuatan Josh?

John Dee dan Machievalli mengetahui keinginan Josh dan mereka membawanya ke tetua yang berada dalam jaringan bawah tanah kota Paris, Dewa Perang- Mars Ultor yang terkenal dengan kekejamannya. Disana Mars membangkitkan kekuatan Josh namun dengan syarat yang tidak mungkin mudah.

Petualangan mereka terus berlanjut, mereka terus berlari dari kejaran John Dee namun kali ini tanpa kehadiran si kuat Scathach. Mereka pergi ke London, tempat dimana seluruh dark creature berkumpul di sana dan lebih banyak tetua jahat yang berkuasa. Sementara Nicholas dan Paranelle harus berjuang dengan penuaan mereka yang datang sangat cepat.

Well, seperti yang aku bilang sebelumnya, buku kedua lebih banyak menawarkan saga dan a tiny doze ketegangan. Better, namun belum cukup untuk membuatmu tidak berhenti membacanya sampai selesai.

Better rating, but still hoping more from a best-seller book, right?


Review sekuel sebelum/sesudahnya:
  1. The Secrets of Immortal Nicholas Flamel #1 : The Alchemyst
  2. The Secrets of Immortal Nicholas Flamel #3 : The Sorceress
  3. The Secrets of Immortal Nicholas Flamel #4 : The Necromancer
  4. The Secrets of Immortal Nicholas Flamel #5 :  The Warlock




Comments

Popular posts from this blog

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalami pe

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published