Skip to main content

Sad Girls by Lang Leav

Sad Girls

***
"So it got me thinking, because a lot of literatur is about struggle, but I don't think all writers are sad. I think it's the other way around-all sad people write. It's a form of catharsis, a way of working through things that feel unresolved, like undoing a knot. People who are prone to sadness are more likely to pick up a pen."_pg 141

***
Ketika mendengar Lang Leav mengeluarkan novel, dan tebal terus terang saya ecstatic. Saya membatin, 'akhirnya sang penyair idola saya mengeluarkan novel.' Namun saya tidak memiliki ekspektasi apapun kecuali; major hits.

Dibuka dengan sebuah kalimat yang menurut saya, puitis, untuk sebuah novel:

I was three weeks shy of turning eighteen when I was struck with cruel affliction of anxiety_

Diksi yang dipilih oleh Lang Leav jelas jauh dari kata praktis, melainkan sebuah art. Disusun sedemikian hingga terdengar indah dibaca tanpa mengaburkan makna aslinya. Untuk puisi? Ya, sangat relevan, untuk tulisan sepanjang 362 halaman?

Berita baiknya (atau buruknya), kita akan membaca diksi serupa dengan kalimat pembuka tersebut sekitar 60% awal buku ini, kemudian alur akan perlahan lebih cepat dari awal buku.

Beralih dari judgment tentang jiwa 'puitis' seorang Lang Leav ke plot cerita, Sad Girls mengisahkan tentang gadis bernama Audrey yang dideskripsikan sebagai wanita cantik, bertubuh molek (namun detail tidak dijelaskan) sedang berada di tahun terakhir sekolah menengah atas di Sydney (make sense karena Lang Leav berasal dari Australia). Tepat beberapa saat sebelum ujian kelulusannya, Audrey mengalami pergolakan hebat dalam hidupnya. Diawali dengan kematian teman sekolahnya, Anna, bunuh diri dengan menyayat nadinya di bak mandi, kehidupan Audrey mulai mengalami jalan yang terjal.

Meskipun tidak terlalu dekat dengan Anna, namun kematiannya adalah sumber dari panic attack yang tiba-tiba menyerangnya. Berawal dari kreativitasnya, menyebarkan berita tidak bertanggung jawab kepada dua sahabatnya, Candela dan Lucy tentang Anna yang kemudian menyebar ke seluruh kota hingga ujungnya ditemukannya mayat Lucy di bak mandi rumahnya.

Dari sanalah protagonis Audrey bertemu dengan Rad, mantan pacar Anna yang juga berduka dengan kepergian kekasihnya. Audrey memiliki Duck, pemuda sebelah rumah yang ia kenal selama seumur hidupnya. Duck memberikan Audrey seluruh hidupnya, namun jauh di lubuk hatinya Audrey tidak pernah tahu apakah ia mencintai Duck sampai ia bertemu dengan Rad.

Kematian Anna, menimbulkan anxiety dan rasa bersalah yang tidak dapat diungkapkan oleh Audrey ke siapapun. Orang tuanya memutuskan untuk mengirimnya ke psikolog, untuk menyembuhkan panick attack yang sering menyerangnya. Di sisi lain, perasaannya terhadap Rad semakin berkembang meskipun seluruh dunia menentangnya.

Karakter Audrey diceritakan sebagai gadis dengan mood swing dan ego sentric. Sebagian apa yang ia ucapkan selalu mengenai ia. Bahkan hingga di akhir, karakter Audrey tidak mengalami perkembangan kecuali ia banyak sembuh dari panic attacknya. Orang-orang yang disekitar Audrey diceritakan seolah mereka hanyalah aksesoris pelengkap hidup Audrey. I know, namanya juga tokoh pendukung namun karakter mereka tidak banyak berkembang dan kurang faktor " Show, don't tell"

Apa yang saya sesalkan dari buku ini adalah pembaca hampir sama sekali tidak mendapatkan lesson learned setelah membaca, kecuali bahwa demi cinta kamu akan melakukan segalanya. Kemudian, tokoh Audrey disini seperti pemenang who wants to be millionaire, yang selalu mendapatkan keberuntungan di setiap tahapan hidupnya.

Meskipun demikian, kekuatan pena seorang Lang Leav tidak boleh diragukan lagi. Banyak hal yang bisa kita nikmati di buku ini seperti excerp yang saya sebutkan di pembuka tulisan ini. Terkait dengan jahitan plotnya, saya tidak komplain kecuali cerita di bagian kedua dan tokoh Gabe yang menurut saya mubadzir. Entah apakah bagian kedua ini dipotong secara sadis hingga kurang greget, atau mungkin memang seharusnya tidak perlu ada bagian kedua, cukup beberapa halaman menjelaskan self-found Audrey.

Anyway, karena buku ini novel pertama Lang Leav, saya dilarang protes berat. Toh saya menghabiskan buku ini hanya dalam hitungan jam meskipun cukup tebal, berarti mengindikasikan saya menikmati buku ini.

Untuk rating, saya selalu memberikan 5 rating untuk buku puisi Lang Leav, namun khusus Sad Girls, saya cuma bisa memberi 3.5 bintang.


***

Judul : Sad Girls
Author : Lang Leav
Tahun terbit : 2017
Penerbit: Andrew McMeel Publishing
Halaman : 362
Genre : Romance, YA

***


Comments

Popular posts from this blog

Strange Weather in Tokyo by Hiromi Kawakami

Strange Weather in Tokyo Tsukiko, thirty-eight, works in an office and lives alone. One night, she happens to meet one of her former high school teachers, "Sensei," in a local bar. Tsukiko had only ever called him "Sensei" ("Teacher"). He is thirty years her senior, retired, and presumably a widower. Their relationship develops from a perfunctory acknowledgment of each other as they eat and drink alone at the bar, to a hesitant intimacy which tilts awkwardly and poignantly into love. As Tsukiko and Sensei grow to know and love one another, time's passing is marked by Kawakami's gentle hints at the changing seasons: from warm sake to chilled beer, from the buds on the trees to the blooming of the cherry blossoms. Strange Weather in Tokyo is a moving, funny, and immersive tale of modern Japan and old-fashioned romance.  **** Strange Weather in Tokyo Author : Hiromi Kawakami Translator : Allison Markin Powell Published

The Setting Sun by Osamu Dazai

The Setting Sun  The Setting Sun Author : Osamu Dazai Published in 1947 Original Language : Japanese *** Set in the early postwar years, it probes the destructive effects of war and the transition from a feudal Japan to an industrial society. *** "Such Innocence really charms me, and I wndered if M other might not be one of the last of that kind of lady" Ketika saya secara tidak senga ja membaca No Longer Human   di rak buku Best Seller di sebuah pusat toko buku di Sh ibuya, saya tertar i k dengan judul dan Covernya yang abstra k. Setelah menye lesaikannya, dan mela kukan sedi kit riset, ternyata se tahun sebelum No Longer Human, Osamu Dazai menulis The Setting Sun -yang juga banyak mendapat pujian dan pengakuan secara Internasional. Masih membawa backgroun d sang penulis,Aristocrac y, Osamu Dazai membentuk karakter utama  yang surprisingly wanita berusia 30 tahunan bernama Kazuko. Kazuko tinggal bersama dengan Ibunya setelah mengalami pe

Inheritance, Seri Terakhir Tetralogi Inheritance cycles

Judul : Inheritance Penulis : Christopher Paolini Tahun : 2011 (Indonesia,2012) Publisher : Gramedia (Indonesia) Di bulan Juni 2012 ini, akhirnya Gramedia menerbitkan seri terakhir yang telah ditunggu selama lebih dari 3 tahun, Inheritance. Inheritance merupakan buku keempat dari tetralogi Inheritance Cycle yang ditulis oleh anak muda berbakat, Christoper Paolini. Tetralogi ini terdiri dari Eragon (2002), Eldest (2005), Brisingr (2008), dan Inheritance (2011,diterbitkan di Indonesia 2012). Jika kita sedikit lupa dengan cerita terakhir bagaimana ending di buku ketiga,Brisingr, pada bab pengantar akan disajikan ringkasan tiga buku yang dapat merefresh ingatan kita sampai dimana perjuangan Eragon dan Naga birunya, Saphira untun menumbangkan Galbatorix. Secara keseluruhan, Inheritance cycle mengisahkan tentang perjuangan remaja yatim piatu bernama Eragon yang ditakdirkan berperan sebagai penunggang naga betina terakhir, Saphira. Sebelum bertemu Saphira, seumur hidup Eragon h