Catchy Cover Rich People Problem |
Blurbs:
When Nicholas Young hears that his grandmother, Su Yi, is on her
deathbed, he rushes to be by her bedside—but he's not alone. The entire
Shang-Young clan has convened from all corners of the globe to stake
claim on their matriarch’s massive fortune. With each family member
vying to inherit Tyersall Park—a trophy estate on 64 prime acres in the
heart of Singapore—Nicholas’s childhood home turns into a hotbed of
speculation and sabotage. As her relatives fight over heirlooms, Astrid
Leong is at the center of her own storm, desperately in love with her
old sweetheart Charlie Wu, but tormented by her ex-husband—a man hell
bent on destroying Astrid’s reputation and relationship. Meanwhile Kitty
Pong, married to China’s second richest man, billionaire Jack Bing,
still feels second best next to her new step-daughter, famous
fashionista Colette Bing. A sweeping novel that takes us from the
elegantly appointed mansions of Manila to the secluded private islands
in the Sulu Sea, from a kidnapping at Hong Kong’s most elite private
school to a surprise marriage proposal at an Indian palace, caught on
camera by the telephoto lenses of paparazzi, Kevin Kwan's hilarious,
gloriously wicked new novel reveals the long-buried secrets of Asia's
most privileged families and their rich people problems.
******
Rich People Problems merupakan buku ketiga dari sekuel pendahulunya Crazy Rich Asians (2013) dan China Rich Girlfriend (2015). Terbit di tahun 2017, dengan jeda tiap 2 tahun dari buku sebelumnya, waktu yang cukup lama tersebut dimaanfaatkan dengan baik oleh sang Author untuk setidaknya terlihat tidak setengah-setengah melakukan riset 'kelakuan' dari para jetset dunia.
Masih menceritakan tentang keluarga besar Nicholas Young, pada lembar pertama kita akan disuguhi family tree (finally!!i've been asked for it since first book!) dari klan Young, Tsien dan Shangs. Mengapa family tree ini sangat penting? Karena hampir 80% buku ini akan menceritakan tentang intrik dari keluarga besar orang kaya Asia (dan Inggris serta Australia) tersebut.
Pada buku ketiga ini, spotlight terhadap Nicholas Young- Nicky agak bergeser kepada sepupunya yang cantik- Astrid Leong dan nenek Nicky- Su Yi. Cerita awal dibuka oleh Kitty
pong yang telah berganti nama menjadi Kitty Bing sejak pernikahannya dengan billionaire dari Mainland China, Jack Bing (which reminds me so much with Jack Ma in real life). Kitty- gadis miskin tersebut kini telah menjadi Ibu tiri dari Collete Bing, selebgram dan model yang menjadi kiblat remaja China_sekaligus gadis yang pernah berusahan meracuni Rachel di buku ke-2. Meskipun telah memiliki segalanya, Kitty masih belum puas karena di dunia para jetset, Ia selalu dipandang sebagai Orang Kaya Baru dan berada di bawah bayang-bayang, putri tirinya, Collete Bing.
Sementara di Tyersall Park, Rumah kediaman Su Yi di Singapura, dihebohkan oleh berita sakitnya wanita powerfull tersebut. Hampir seluruh keluarga, bahkan yang selama ini tidak pernah menampakkan wajah di hadapan Su Yi, mulai berbondong-bondong menjenguk Su Yi. Dari keluarga inti; kelima anak Su Yi ( Felicity. Catherine , Philip, Victoria dan Alix ) beserta istri/suami dan anak-anaknya hingga extended family seperti Shangs dan Tsien.
Tyersall Park mendadak penuh, protokoler dipersiapkan dengan matang dan detail hingga keputusan seperti siapa yang akan menempati ruang tamu VIP,(yang ternyata jatuh pada The Aakara (suami Catherine) karena gelar pangerannya). Sementara Edison Cheng, cucu tertua Su Yi merasa harus memenuhi panggilannya untuk menunjukkan dedikasi 1000% merawat neneknya yang jatuh sakit. Eddie melihat peluang Tyersall Park bisa jatuh ke tangan dia karena cucu kesayangannya-dan satu-satunya Young, Nicholas telah lama putus hubungan dengan neneknya sejak ia menikahi Rachel. Kesempatan lainnya adalah Astrid, namun semua orang tahu, SuYi adalah wanita yang sangat tradisional dan memegang prinsip patriarki sehingga warisan tidak akan jatuh pada wanita dalam keluarga.
Sementara di belahan dunia lain, Nick mendengar berita jatuh sakit neneknya dari Ibunya dan ragu-ragu apakah ia cukup peduli untuk menjenguk nenek kesayangan yang telah menghina istri tercintanya. Setelah diyakinkan oleh Rachel-istrinya, Nick akhirnya pulang ke Singapura setelah sekian lama dan menemukan bahwa dirinya telah dilarang untuk memasuki Tyersall Park karena order 'khusus' dari Neneknya.
Paralel, Astrid yang selama ini selalu terlindungi dari kejaran media massa, terkena sial ketika paparazzi menangkap foto-foto ia dilamar oleh mantan pacarnya-Charlie Wu saat ia belum benar-benar bercerai dari Michael Teo.
Berbeda dengan kedua buku lainnya, kali ini cerita tentang Su Yi banyak mendominasi. Dari masa mudanya saat ia aktif dalam medan peperangan sebagai diplomat, secara bergantian dengan kondisi ia saat ini-dikelilingi oleh anak-anak, cucu dan saudaranya.
Klimaks dari novel ini, yang sangat ditunggu adalah tentu saja bagaimana proses pembagian warisan kepada seluruh keluarga Su Yi-yang ternyata agak di luar ekspektasi. Sementara perlahan, Kevin Kwan menjahit satu per satu benang merah tokoh-tokoh yang ada di dalam buku menjadi kesatuan dengan ending yang sekali lagi di luar ekspektasi.
Tentu saja, kekuatan Kevin Kwan dari buku pertama hingga ketiga masih dominan dalam buku ini. Bagaimana ia mendeskripsikan cara hidup orang-orang jetset asia dan dileburkan dengan kehidupan sehingga terasa sangat nyata. Beberapa tokoh juga ditunjukkan kemiripannya dengan kehidupan nyata! Dalam buku ini, ia juga mulai memperluas cara hidup orang kaya tersebut di negara-negara yang sebelumnya hanya sekilas disebut, dari munculnya sosok rich kid of Indo, kehidupan orang kaya di Thailand dan pulau pribadi di Filipina.
Meskipun bukan sejenis buku yang membuatmu sangat menyukai protagonis yang dimunculkan (karena seperti yang saya bilang sejak buku pertama-karakterisasi yang kurang dalam),buku ringan ini dapat saya anggap sebagai buku yang penuh referensi tentang bagaimana orang kaya hidup in literally materialistic way.
Saya tidak pernah membaca majalah Indonesia Tattle dan tidak pernah tertarik untuk mengikuti gossip para jetset, atau cukup penasaran dengan brand yang dikenakan oleh mereka. Namun Rich People Problem (dan sekuel-sekual sebelumnya), cukup entertaining hingga membacanya sampai habis dan membeli bukunya tidak lama setelah terbit. I guess, deep down saya suka cerita-cerita 'reality show' yang menjual drama dan intrik receh. Bahkan menurut saya, sekuel ini 'chicklit' yang paling menghibur yang pernah saya baca.
Jadi, kesampingkan judgment Anda untuk melihat buku ini sebagai buku tentang orang-orang materialistic. Karena saya jamin, once Anda baca ke-witty-an cara bertutur Kevin Kwan dan riset 'gila' yang ia tuangkan, anda akan berfikir bahwa karya ini adalah buku yang sangat total. Jadi no wonder saat melihat buku ini menjadi nominasi Goodreads Choice Award di tahun 2017.
It is really rollercoaster read!I enjoyed every minute spent.
Tyersall Park mendadak penuh, protokoler dipersiapkan dengan matang dan detail hingga keputusan seperti siapa yang akan menempati ruang tamu VIP,(yang ternyata jatuh pada The Aakara (suami Catherine) karena gelar pangerannya). Sementara Edison Cheng, cucu tertua Su Yi merasa harus memenuhi panggilannya untuk menunjukkan dedikasi 1000% merawat neneknya yang jatuh sakit. Eddie melihat peluang Tyersall Park bisa jatuh ke tangan dia karena cucu kesayangannya-dan satu-satunya Young, Nicholas telah lama putus hubungan dengan neneknya sejak ia menikahi Rachel. Kesempatan lainnya adalah Astrid, namun semua orang tahu, SuYi adalah wanita yang sangat tradisional dan memegang prinsip patriarki sehingga warisan tidak akan jatuh pada wanita dalam keluarga.
Sementara di belahan dunia lain, Nick mendengar berita jatuh sakit neneknya dari Ibunya dan ragu-ragu apakah ia cukup peduli untuk menjenguk nenek kesayangan yang telah menghina istri tercintanya. Setelah diyakinkan oleh Rachel-istrinya, Nick akhirnya pulang ke Singapura setelah sekian lama dan menemukan bahwa dirinya telah dilarang untuk memasuki Tyersall Park karena order 'khusus' dari Neneknya.
Paralel, Astrid yang selama ini selalu terlindungi dari kejaran media massa, terkena sial ketika paparazzi menangkap foto-foto ia dilamar oleh mantan pacarnya-Charlie Wu saat ia belum benar-benar bercerai dari Michael Teo.
Berbeda dengan kedua buku lainnya, kali ini cerita tentang Su Yi banyak mendominasi. Dari masa mudanya saat ia aktif dalam medan peperangan sebagai diplomat, secara bergantian dengan kondisi ia saat ini-dikelilingi oleh anak-anak, cucu dan saudaranya.
Klimaks dari novel ini, yang sangat ditunggu adalah tentu saja bagaimana proses pembagian warisan kepada seluruh keluarga Su Yi-yang ternyata agak di luar ekspektasi. Sementara perlahan, Kevin Kwan menjahit satu per satu benang merah tokoh-tokoh yang ada di dalam buku menjadi kesatuan dengan ending yang sekali lagi di luar ekspektasi.
Tentu saja, kekuatan Kevin Kwan dari buku pertama hingga ketiga masih dominan dalam buku ini. Bagaimana ia mendeskripsikan cara hidup orang-orang jetset asia dan dileburkan dengan kehidupan sehingga terasa sangat nyata. Beberapa tokoh juga ditunjukkan kemiripannya dengan kehidupan nyata! Dalam buku ini, ia juga mulai memperluas cara hidup orang kaya tersebut di negara-negara yang sebelumnya hanya sekilas disebut, dari munculnya sosok rich kid of Indo, kehidupan orang kaya di Thailand dan pulau pribadi di Filipina.
Meskipun bukan sejenis buku yang membuatmu sangat menyukai protagonis yang dimunculkan (karena seperti yang saya bilang sejak buku pertama-karakterisasi yang kurang dalam),buku ringan ini dapat saya anggap sebagai buku yang penuh referensi tentang bagaimana orang kaya hidup in literally materialistic way.
Saya tidak pernah membaca majalah Indonesia Tattle dan tidak pernah tertarik untuk mengikuti gossip para jetset, atau cukup penasaran dengan brand yang dikenakan oleh mereka. Namun Rich People Problem (dan sekuel-sekual sebelumnya), cukup entertaining hingga membacanya sampai habis dan membeli bukunya tidak lama setelah terbit. I guess, deep down saya suka cerita-cerita 'reality show' yang menjual drama dan intrik receh. Bahkan menurut saya, sekuel ini 'chicklit' yang paling menghibur yang pernah saya baca.
Jadi, kesampingkan judgment Anda untuk melihat buku ini sebagai buku tentang orang-orang materialistic. Karena saya jamin, once Anda baca ke-witty-an cara bertutur Kevin Kwan dan riset 'gila' yang ia tuangkan, anda akan berfikir bahwa karya ini adalah buku yang sangat total. Jadi no wonder saat melihat buku ini menjadi nominasi Goodreads Choice Award di tahun 2017.
It is really rollercoaster read!I enjoyed every minute spent.
***
About:
Rich People Problem
preceeded by: Crazy Rich Asians, China Rich Girlfriend
Author : Kevin Kwan
Pages : 398
Publisher: Double Day
Year : 2017
Comments
Post a Comment