Tango & Sadimin |
Tango & Sadimin
Penulis : Ramayda Akmal
Tebal : 280 Halaman
Tgl terbit : Maret 25,2019
Genre : Coming of Age, Drama
***
Apakah nasib itu?
Sebuah keputusan yang engkau ambil demi memperpanjang umur, yang saat kau lupakan, ia telah berubah menjadi kalung besi yang menggantungi sisa hidupmu.
*
Sungai Cimanduy selalu lembap, diselimuti kabut gelap dan rerimbunan pohon besar di tepiannya. Arus yang tenang, menyimpan pasir yang tak habis dikeduk penduduk sekitar. Namun, siapa yang menyangka selain alam yang berkabut, Sungai Cimanduy menyimpan pula beragam kisah misterius, ganjil, juga ajaib.
Pun dengan orang-orang yang hidup di sekitar Sungai Cimanduy. Kehidupan rumah tangga Tango dan Sadimin menyimpan banyak prahara. Sejarah keluarga masing-masing tokoh penuh kejutan dan sedikit di luar nalar. Pembangunan bendungan, kepergian Cainah yang serba mendadak, bilik-bilik milik Nini Randa, serta keriut keresahan penghuninya tak kalah menyimpan kelindan nasib yang misterius.
Sebuah keputusan yang engkau ambil demi memperpanjang umur, yang saat kau lupakan, ia telah berubah menjadi kalung besi yang menggantungi sisa hidupmu.
*
Sungai Cimanduy selalu lembap, diselimuti kabut gelap dan rerimbunan pohon besar di tepiannya. Arus yang tenang, menyimpan pasir yang tak habis dikeduk penduduk sekitar. Namun, siapa yang menyangka selain alam yang berkabut, Sungai Cimanduy menyimpan pula beragam kisah misterius, ganjil, juga ajaib.
Pun dengan orang-orang yang hidup di sekitar Sungai Cimanduy. Kehidupan rumah tangga Tango dan Sadimin menyimpan banyak prahara. Sejarah keluarga masing-masing tokoh penuh kejutan dan sedikit di luar nalar. Pembangunan bendungan, kepergian Cainah yang serba mendadak, bilik-bilik milik Nini Randa, serta keriut keresahan penghuninya tak kalah menyimpan kelindan nasib yang misterius.
***
Dari Judul Tango dan Sadimin, saya berfikir tentang seorang pria bernama Sadimin yang jatuh cinta pada tango (bisa tarian atau seseorang bernama Tango), namun dugaan saya meleset total.
Tango & Sadimin adalah alkisah tentang orang-orang yang hidup di area Sungai Cimanduy yang mungkin terinspirasi dari Sungai Citanduy, sebuah sungai di daerah Cilacap, Jawa Barat.
Cerita dibuka oleh ditemukannya bayi ajaib yang tanpa pertolongan warga sekitar bisa bertahan hidup dan tumbuh di daerah pesisir sungai Cimanduy. Bayi itu bernama Nini Randa. Nini Randa tumbuh menjadi gadis yang bisa berkomunikasi dengan alam spiritual dan karena kelebihannya itu, ia dijadikan perantara bagi warga setempat untuk berkomunikasi dengan arwah yang baru saja meninggal.
Dari jasanya itu, Nini Randa kecil menerima uang yang sebenarnya dia tidak tahu fungsi dan nilai dari uang itu. Sampai akhirnya mata Nini Randa terfokus pada para penambang pasir di sungai Cimanduy dan terdapat satu orang yang mengamatinya, Nini Randa mengerti fungsi uang, namun tidak dengan benar.
Tanpa bimbingan dari orang lain, Nini Randa mencoba mengerti dan mengikuti bagaimana dunia ini bertransaksi, dari hari ketika kepolosannya terenggut, Nini Randa perlahan-lahan mengerti fungsi uang dan bagaimana mendapatkannya.
Dari awal membuka warung kopi dan singkong di pinggir sungai atas saran pekerja-pekerja pembangun dam, bisnis Nini Randa mulai meluas dengan membuka bilik-bilik asmara. Nini Randa sendiri mengerti bahwa setiap ia bertransaksi dengan tubuhnya, seharusnya ia menerima uang bukan sebaliknya. Dari pelajaran pengalaman tersebut, Nini Randa hamil dan melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Cainah.
Bilik-bilik itu akhirnya sampai ke telinga pemuka agama yang terpandang di desa. Dengan semangat moral tinggi, Ia datangi bilik Cainah namun kenyataan berkata lain. Pak Haji diperkosa oleh Cainah, dan lahirlah seorang anak laki-laki, Sadimin.
Masih seputar daerah sungai Cimanduy, cerita hidup beberapa orang di sana masih saling bertaut dengan Nini Randa. Dari pasangan suami istri pengemis yang menasbihkan hidupnya sebagai pengemis, keluarga Pak Haji Misbah, Sadimin-anak Nini Randa dan istrinya, Tango, hingga Cainah dan suaminya.
Hilangnya Cainah membawa ke cerita tentang pasangan suami istri pengemis yang merupakan mertua dari Cainah.
Karena novel ini merupakan pemenang kedua sayembara menulis dengan tema kearifan lokal, Tango dan Sadimin memuat 100% nilai budaya lokal. Dari kegetiran hidup orang-orang di daerah pesisir, pengemis kaya raya hingga stigma orang paling terpandang di desa adalah Pak Haji yang memiliki banyak santri sekaligus usaha menggurita.
Nini Randa adalah sebuah kisah ironis dan satir tentang seseorang yang polos, terlahir tanpa kasih sayang, dan tumbuh menjadi manusia 'jahat' karena lingkungan yang alih-alih mengulurkan tangan namun merusak nilai-nilai moralnya.
Pusat dari cerita ini adalah Nini Randa, menurut saya malah Ia adalah protagonist di Novel ini, jadi saya agak bertanya-tanya mengapa judulnya Tango & Sadimin?
Dari cara menulis, Ramayda Akmal mengingatkan saya pada tulisan Ayu Utami. Prosa yang indah namun tidak terlalu lugas.
Novel ini sangat kuat di pembangunan plot, khas novel Indonesia dan dijahit sangat apik. Namun, saya menjadi kurang 'merasa' atau bahasa kininya relatable karena keterikatan antara pembaca dan tokoh-tokoh yang ada disana belum optimal.
Btw, it was a nice read! Refreshing dan membuat saya teringat tentang kampung halaman!
Comments
Post a Comment