Blurbs:
A wanderer and a cursed child. Spells and magic. And dragons, of course. Welcome back to the world of Alagaësia.
It's been a year since Eragon departed Alagaësia in search of the perfect home to train a new generation of Dragon Riders. Now he is struggling with an endless sea of tasks: constructing a vast dragonhold, wrangling with suppliers, guarding dragon eggs, and dealing with belligerent Urgals and haughty elves. Then a vision from the EldunarÃ, unexpected visitors, and an exciting Urgal legend offer a much-needed distraction and a new perspective.
This volume features three original stories set in Alagaësia, interspersed with scenes from Eragon's own unfolding adventure. Included is an excerpt from the memoir of the unforgettable witch and fortune-teller Angela the herbalist . . . penned by Angela Paolini, the inspiration for the character, herself!
Relish the incomparable imagination of Christopher Paolini in this thrilling new collection of stories based in the world of the Inheritance Cycle. Includes four new pieces of original art by the author.
***
Title : The Fork, the Witch, and the Worm (Tales of Alagaesia- Volume 1 : Eragon)
Author : Christoper Paolini
Year : Dec,2018
Publisher : Knopf
Preceded by The Inheritance Cycle - Inheritance
Genre : Fantasy
Whoa! Butuh waktu 7 tahun penantian akhirnya Christoper Paolini melanjutkan cerita tentang Eragon. Tiga bulan terlambat dari penerbitannya, saya berhasil mendapat hardcover The Fork, the Witch, and The Worm yang hampir sold out di Kyobo Book Stores, Ganghwamun.
Sesuai janjinya di buku terakhir, penulis melanjutkan kisah Eragon namun kini lebih terfokus pada kisah tentang apa yang terjadi di Alegaesia.
Dibuka dengan perjalanan kelanjutan Eragon mencari 'rumah' yang aman bagi para 'naga' dan telur-telur naga yang sebelumnya disembunyikan Galbatorix, Eragon merasakan kehidupan 'mundane' yang ternyata sulit dijalani. Dalam edisi ini Eragon seperti petualang yang akhirnya kerja kantoran yang menambah stress hidupnya (emang..siapa bilang white collar worker itu mudah...! bagi jiwa petualang)
Sesuai dengan judulnya buku ini terbagi menjadi tiga bagian : The Fork - cerita tentang perjalanan Murtagh- saudara tiri Eragon yang memutuskan untuk mengembara, mencari sesuatu, The Witch- sudah pasti kisah tentang 'penyihir' Angela dan Elva-bocah yang terkena kutukan dan The Worm -naga bernama Valmund.
The Fork, seperti ciri khas dari buku-buku Christoper Paolini, bagian awal cerita memang agak 'dragging' bagi saya. The Fork mengambil lokasi di bar dimana seorang pengembara memiliki janji dengan seseorang. Namun, orang tersebut terlambat, sembari menunggu, pengembara berbincang dengan anak perempuan kecil dari pemilik bar yang sepertinya sedang mengalami kegalauan hati. Eits, sama sekali tidak ada romantisme disini!
Ketika teman dari pengembara itu akhirnya datang, yang terjadi adalah petarungan sengit yang hampir merenggut nyawa dari anak kecil perempuan tersebut.
Diceritakan dari sudut pandang anak kecil perempuan, kisah ini memberikan petunjuk kemana Murtagh pergi setelah pertarungan besar di buku 4 Inheritance (meskipun saya ga tau apa sebenernya yang dia cari karena sudah lupa dengan detail di Inheritance Cycle).
Cerita kedua dimulai dengan kedatangan tiba-tiba Angela the herbalist bersama dengan Elva menemui Eragon. Elva masih membuat Eragon uneasy karena rasa bersalahnya, sementara Angela menyodorkan tulisan yang ia tulis sendiri tentang autobiografinya kepada Eragon.
Ditulis oleh adik Christoper Paolini, Angela Paolini, pembaca akan merasakan transisi mood antara kedua penulis itu. Autobiografi Angela mencoba menjawab rasa penasaran pembaca di buku sebelumnya tentang sosok misterius Angela-the herbalist. Meskipun ujung-ujungnya saya belum terpuaskan karena terasa seperti hanya menemukan 1 kepingan puzzle.
Yang terakhir adalah The Worm, sebuah legenda yang dikisahkan oleh Urgal tentang seorang wanita ksatria dan the worm atau naga bernama Vermund. Bagian terakhir dari buku ini mengingatkan kembali betapa ciamiknya penulis mengisahkan pertarungan atau saga dalam tulisan. Bikin penasaran dan tegang.
Mengulangi dari yang saya tulis di atas, buku ini adalah 1 kepingan puzzle dan tentu saja dibutuhkan beberapa puzzle lain agar pembaca bisa mendapatkan gambaran utuh dari kisah Eragon dan Alegaesia.
Apakah comeback ini memuaskan mengingat pembaca telah menunggu 8 tahun lamanya? well, bagi saya it's mixed feeling, saya merasakan nostalgia dan sedikit rasa penasaran saya terjawab, namun apakah cukup? tentu tidak..namun balik lagi dengan apa yang ditulis di kata penutup, bahwa akhirnya penulis bisa menulis buku tidak lebih dari 500 halaman dan suatu capaian tersendiri bagi dia. Well, congrats Christoper, I'm proud too...
But...i really-really-really look forward to reading volume II. And this time, not too long, please!
Comments
Post a Comment