Versi Bahasa Indonesia |
Haewon kembali ke
kampong halamannya pada suatu musim dingin. Gadis itu terkejut melihat
sebuah rumah tua di desa tersebut sekarang berubah menjadi sebuah toko
buku independen baru bernama Good Night. Ternyata, pemiliknya adalah
Eunseob, teman sekolahnya.
Berawal dari toko buku itu, Haewon
menjalin hubungan baru dengan orang-orang di kota itu, termasuk dengan
Eunseob. Ada banyak hal yang terjadi, bahkan sebuah rahasia yang selama
ini tersimpan rapat akhirnya terbongkar.
Akankah desa itu membuat Haewon tetap tinggal? Dan bagaimana hubungan Haewon dan Eunsob akan berakhir?
***
I'll Go to You when the Weather is Nice
Author : Lee Do Woo
Published year : 2020
Penerbit : Haru Media
Bahasa : Indonesia
Sejak dramanya tayang di televisi di awal tahun 2020, saya sudah penasaran mencari bukunya di segala macam toko buku internasional maupun online shop, sayangnya saya hanya menemukan buku tersebut dalam bahasa Korea "날씨가 좋으면 찾아가겠어요". Dan akhirnya saya kembali ke Indonesia, dan tidak sengaja menemukan buku ini dalam versi bahasa Indonesia di Shopee. Di situ juga saya menemukan banyak buku bahasa korea yang di translasi ke bahasa Indonesia. Daebak!
Alasannya sederhana, saya seneng banget saat nonton dramanya, dan menduga, mungkin versi novelnya jauh lebih nyastra, mengingat referensi sastra yang disebutkan dalam drama bertaburan di tiap episode.
Protagonist dalam buku ini adalah Haewon, seorang guru menggambar di Seoul yang memutuskan untuk break sejenak dari hidupnya untuk kembali ke rumah yang pernah Ia tinggali bersama Bibi dan Neneknya. Rumah itu berada di Desa Bukhyeon, sebuah desa terpencil di kaki gunung dimana ketika musim dingin tiba, desa tersebut diselimuti salju dan ditiup angin dari Kutub Utara.
Rumah itu merupakan sebuah Pension-sebutan untuk hostel yang dikelola oleh orang lokal. Namun Pension itu sudah lama tidak beroperasi lagi. Rumah itu menua dan tidak terurus, hingga di suatu malam, pemanas dan saluran air nya tidak bekerja lagi, Rumah itu berselimut es.
Saat Haewon tiba di desa itu, membawa koper besar menuju ke arah rumah Bibinya, Eunsop, laki-laki yang pernah bersekolah bersama Haewon, menatapnya dengan penuh arti. Di dalam hatinya, ia bergembira karena akhirnya bisa melihat gadis yang hanya datang tiap musim dingin tiba.
Karakter Haewon digambarkan berambut panjang tebal, introvert dan independen. Saat melihat rumah dalam keadaan buruk, Haewon langsung membeli peralatan sendiri dan memperbaiki rumahnya. Karena kejadian saat SMA, Haewon tidak merasa dekat dengan siapapun, dan memilih untuk menutup dirinya.
Sementara Eunsop, pemuda di sebelah rumah yang juga sedang membuka toko buku Good Night, digambarkan berbeda dari dulu saat mereka SMA. Eunsop yang dulu juga sangat tertutup, namun Haewon tidak punya energi untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Eunsop. Eunsop juga pemuda baik yang selalu membantu semua orang.
Melihat Eunsop berbeda, Haewon mulai menjalin komunikasi dengannya, mana toko buku yang dimilikinya terlihat nyaman. Haewon pun menawarkan dirinya untuk bekerja sebagai part-timer di toko buku Good Night. Seperti mimpi, Eunsop menerima nya dengan senang hati.
Dari interaksi di toko buku, dan berkali-kali Eunsop membantunya, mereka menjadi dekat. Tidak hanya itu, Toko Buku Good Night punya klub buku yang beranggotakan berbagai macam orang dari segala usia yang tinggal di Bukhyeon. Beberapa malam, mereka saling mendiskusikan puisi, buku atau sekedar bercengkrama. Dari situ, Haewon juga mengenal mereka bahkan dekat.
Namun keduanya memiliki trauma masa lalu. Eunsop bukanlah tipe yang terbuka pada masa lalunya tidak peduli sedekat apapun Ia dengan Haewon. Sementara Haewon sudah memiliki banyak masalah dalam hidupnya dan berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Namun keduanya tidak bisa mengingkari ketertarikannya. Haewon merasa Eunsop adalah orang yang bisa ia percaya, dan bagaimana ia memperlakukan Haewon sangat baik.
I'll go to you when the weather is nice merupakan sebuah Idiom yang digunakan oleh orang-orang di sana. Saat bertemu dengan orang lain yang tidak kita harapkan, dan membuat berjanji bertemu. Janji kosong.Seperti jika di Indonesia, "kita ketemu ya kapan-kapan!" tapi hanya wacana belaka.
Namun dalam kasus Haewon, dia mencoba memperbaiki hidupnya, menghadapi ketakutannya, dan dalam prosesnya, Ia jatuh cinta dengan pemuda yang bahkan menyimpan masa lalunya di bukit paling dalam.
Sebagian besar jalan ceritanya memang mirip dengan Dramanya, walau sekitar 25% yang lain berbeda. Dari jenis pekerjaan Haewon, struktur keluarga Eunsop dan adegan-adegan dalam membangun klimaks. Namun inti dari buku ini adalah self healing, dimana ketika hidup terasa sudah di bawah, maka saatnya menghadapi ketakutanmu, dan bangkit.
Mungkin karena dramanya begitu bagus, saya merasa hangat kembali membaca bukunya. Perasaan Haewon dan Eunsop sudah tereksplor dengan baik di drama, jadi saya tidak merasa buku lebih baik. Mungkin itu juga menjadi alasan mengapa Dramanya sangat slow pace untuk membangun emosi antar kedua protagonis.
Masalahnya hanyalah, jenis font yang berubah-berubah dalam buku dan paragraf yang tiba-tiba fast forward ke beberapa hari dan saya tidak menyadarinya. Jadi harus membaca ulang paragrafnya.
Terjemahan Haru Book ini memang terasa formal namun masih nyaman untuk diikuti.
Seandainya Penerbit Haru mencetak ulang buku ini, harapan saya adalah merapikan kembali font-font terutama catatan harian Eunsop agar lebih konsisten.
It is a good book, pelengkap jika anda sangat menyukai dramanya!
Comments
Post a Comment